Ketua DPK GMNI FISIP Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang Emanuel Umbu Pati mengatakan sarinah harus mengambil peran dalam mewujudkan masyarakat yang berkeadilan sosial serta masyarakat sejahtera secara sosial.
Hal itu diutarakan dalam dialog menyongsong Hari Ibu dengan tema “Peran Perempuan dalam Menjawab Tantangan Zaman”, di Malang, Sabtu (18/12).
Turut hadir dosen Universitas Brawijaya Jamila Wijayanti yang juga alumni GMNI Malang Ketua DPD GMNI Jawa Timur Fathul Bari.
Dalam sambutanya, Nuel mengatakan bahwa secara paradigma perempuan Indonesia memiliki perubahan yang luar biasa.
“Saat ini perempuan Indonesia masih berkonotasi domestik yakni sumur kasur dan dapur. Pada saat ini di era modernisasi perempuan kerap kali mendapatkan perlakuan kasar baik itu pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Ketua DPC GMNI Malang Anatasius Aryanto Landi dalam sambutannya, menegaskan dialog tersebut sebagai ruang guna membahas permasalahan-permasalahan yang mendasar yang berkaitan dengan perempuan.
“Pada kesempatan hari ini kita akan mendiskusikan bersama terkait permasalahan yang terjadi akhir-kahir ini, harapan saya hasil dari diskusi kita ini dapat menjadi rujukan untuk mengurangi kekerasan perempuan seperti yang terjadi di sekitar masing-masing,” katanya.
Alan mengingatkan tentang penaman karakter budi pekerti yang di dapat dari seorang ibu. “Kita harus ingat bahwa sebelum kita mengenal pendidikan formal dari Sekolah Dasar hingga pada jenjang Universitas, kita telah mendapat pendidikan informal yang dahulu membentuk sikap dan karakter kita agar menjadi manusia yang berakhlak dan berbudi pekerti dan itu semuanya kita mendapatkannya dari seorang Ibu,” imbuhnya.