Kemacetan di sekitar Lembang, Bandung /Korlantas Pol
EDITOR.ID, Jakarta,- Indonesia memang negara unik. Disaat negara besar di Eropa dan Amerika terpuruk karena pertumbuhan ekonominya negatif belasan persen akibat dampak pandemi Covid-19. Di Indonesia, ternyata warganya tidak mengenal krisis ekonomi.
Nyatanya, puluhan ribu kendaraan memadati jalan tol menuju kota Bandung. Dan puluhan kendaraan lainnya terjebak macet di kawasan wisata Puncak Bogor.
Oposisi dan pengamat yang hobinya kesana kemari teriak krisis ekonomi, rakyat ga bisa makan dan sebagainya ternyata hanya retorika dan sedang berhalusinasi. Karena kenyataannya, ribuan mobil memadati tol ke arah Bandung untuk berwisata. Bahkan Puncak Bogor macet total sepanjang puluhan kilometer.
Apakah negeri kita terimbas krisis ekonomi. Apakah rakyat kita tidak bisa makan dengan persepsi seolah kemiskinan. Tapi anehnya, warga bisa membuang uang jutaan untuk membayar, hotel, vila, BBM dan tol berwisata ke Bandung, Puncak atau daerah lainnya?
Pengamat sosial Asri Hadi mengatakan, mitos kemiskinan menjadi alat yang ampuh untuk menjatuhkan kredibilitas pemerintah. “Namun faktanya memang harus dikaji lebih mendalam, apakah kemiskinan ini adalah kemiskinan kultural, karena ada seorang pengemis punya rumah mewah lho,” ujar Asri Hadi.
Artinya kemiskinan di Indonesia adalah sebuah etalase atau proyek untuk keluarnya anggaran mengentaskan kemiskinan. “Karena faktanya dikatakan kita krisis ekonomi tapi Bandung dan Puncak tetap macet orang bepergian berwisata dan berbelanja,” paparnya.
Ribuan warga berduyun-duyun mendatangi daerah wisata di Bandung, Puncak Bogor dan Subang. Mereka berwisata memanfaatkan liburan panjang akhir pekan yang bertepatan dengan libur Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-75.
Hal ini menggambarkan bahwa antara fakta dan mitos krisis ekonomi yang diteriakkan selama ini sangat berbanding terbalik.
Karena ribuan warga berduyun-duyun ke tempat wisata di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Artinya mereka punya uang cukup untuk jalan-jalan naik mobil dan bayar tol.
Berdasarkan pantauan, sejak Sabtu (15/08/2020) hingga Minggu (16/08/2020) pukul 15.00, arus lalu lintas di jalur Puncak, masih di dominasi kendaraan berplat B yang dari arah Jakarta menuju Puncak. Kemacetan panjang hingga 10 Km, baik dari arah Jakarta-Puncak maupun sebaliknya, tak bisa dihindari.
Sistem one way (satu arah) yang kerap dijadikan solusi oleh jajaran Satlantas Polres Bogor juga tak efektif, arus lalu lintas terlihat mencair hanya sekitar kawasan simpang Gadog, Pasir Muncang dan Pasir Angin saja. Selebihnya di Simpang Megamendung, Cipayung Datar, Taman Safari, Taman Wisata Matahari hingga masjid At-Ta’awun malah padat, akibat banyak kendaraan yang melambung.