Sumedang, Jawa Barat, EDITOR.ID,- Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Minggu (31/12/2023), ternyata menimbulkan dampak besar. Akibat gempa, 456 rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan. Sementara ratusan warga dikabarkan mengungsi sementara.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa akibat gempa di Kabupaten Sumedang di penghujung 2023 dan awal 2024, sebanyak 248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi.
Lebih jauh Bey menjelaskan berdasarkan data yang diterimanya, ada 138 rumah kategori rusak ringan dan 110 rumah kategori rusak berat. Selain itu 456 warga dilaporkan mengungsi.
Bey mengatakan, tidak ada korban jiwa akibat kejadian. Namun, ada sebelas orang yang dikabarkan mengalami luka ringan dengan dua orang di antaranya dirawat di RSUD Sumedang dan RS Santosa Bandung. Menurut dia, korban terluka ini sebagian besarnya sudah bisa kembali ke rumah.
“Menurut laporan ada 138 rumah rusak ringan, 110 rusak berat, dan 456 pengungsi. Korban jiwa tidak ada, hanya luka ringan 11 orang dan dua orang di antaranya dirawat di RSUD Sumedang dan Santosa Bandung, sisanya sudah pulang ke rumah masing-masing,” kata Bey usai meninjau dampak Gempa Sumedang di RSUD Sumedang Senin (1/1/2024),
Menurut Bey, sejumlah bantuan sudah disalurkan untuk warga terdampak gempa, seperti makanan, tenda, dan bantuan kesehatan. Selain itu, disiapkan juga dapur umum. Ia mengimbau masyarakat tetap waspada akan potensi bencana.
Pihaknya, lanjut Bey Machmudin, juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait kejadian gempa di Sumedang.
Berdasarkan informasi dari BMKG, Bey mengatakan, pada Ahad dan Senin (1/1/2024) terjadi lima kali gempa di Sumedang. Gempa dilaporkan pada Ahad pukul 14.35 WIB, 15.38 WIB, 20.34 WIB, dan pukul 23.00 WIB, serta pada Senin (1/1/2024) pukul 03.47 WIB.
Dari lima kejadian itu, kekuatan gempa terbesar yang terjadi pukul 20.34 WIB. “Berdasarkan BMKG, puncaknya tadi yang 4,8 magnitudo karena setelah itu kekuatannya dua koma sekian, jadi sudah lebih rendah,” kata Bey.
Sementara di RSUD Sumedang sendiri, akibat gempa berkekuatan Magnitudo 4,8 tersebut, sebanyak 108 pasien harus dievakuasi dan dirawat di halaman depan RSUD Sumedang dan 45 pasien di halaman belakang.
Bey menegaskan, mereka tetap ditangani secara intensif, karena keselamatan dan ketenangan pasien menjadi prioritas.
“Saat meninjau ke RSUD Sumedang, saya lihat penanganannya sudah baik yang utama adalah keselamatan dan ketenangan pasien, jadi dipindahkan dulu ke tempat yang aman, memang masih ada pasien di dalam tapi itu berada di bangunan yang aman,” kata Bey.