Jakarta, EDITOR.ID,- Ganjar Pranowo selaku calon presiden usungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengunjungi Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) di kediamannya, Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (19/11/2023).
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini tiba di kediaman Jusuf Kalla (JK) di Jalan Brawijaya Raya Nomor 6, Jakarta Selatan. Terlihat ia turun dari mobil berpelat nomor B 1365 ER Minggu (19/11/2023) sore sekitar pukul 16.09 WIB.
Ganjar mengenakan kemeja bergaris-garis dengan corak warna hitam putih. Sementara, Jusuf Kalla mengenakan kemeja batik berwarna cerah.
Kedatangan Ganjar, Arsjad dan rombongan disambut langsung JK, yang didampingi Mantan Menteri Hukum dan HAM, Hamid Awaluddin. Ganjar dan JK nampak berbincang sedikit sambil saling berjabat tangan, kemudian tuan rumah berserta rombongan tamu masuk ke dalam.
Ia menanyakan kabar JK dan dijawab oleh mantan wapres tersebut.
“Apa kabar Pak JK?” sapa Ganjar, di halaman rumah JK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Baik,” jawab Jusuf Kalla dengan senyum khasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Ganjar yang didampingi oleh Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Arsjad Rasjid.
Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo juga hadir lebih dulu di rumah Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut.
Ganjar merupakan capres yang diusung PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.
Namun, belum ada keterangan resmi dari Ganjar, JK maupun Ketua TPN Ganjar-Mahfud terkait apa yang dibahas dalam pertemuan itu, termasuk pembahasan seputar Pemilu 2024.
Sebelumnya, Jusuf Kalla sempat meminta pemerintah segera menyiapkan langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) serentak pada 2024.
Dia menjabarkan antisipasi yang dimaksud mulai dari menginventarisasi potensi kecurangan yang mungkin terjadi tentang pemeriksaan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), agar persidangan dan tim gugus tugas dapat dengan mudah mengidentifikasi bentuk-bentuk kecurangan yang terjadi, dan memutuskan dengan tepat.
“Kecurangan bisa terjadi lewat tahapan, tetapi pemilu kami tahapannya panjang dari TPS ke kecamatan dari kecamatan ke daerah kabupaten provinsi ke nasional berapa tahap itu, setiap tahap bisa terjadi penyelewangan,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (15/11/2023). (tim)