Filipina Bersih-Bersih: 300 Jenderal dan Kolonel Polisi Diminta Mundur Terkait Sindikat Narkoba

Hal ini demi mengembalikan kepercayaan publik. Desakan resign juga dilakukan sebagai usaha pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos Jr. mereformasi dan membersihkan praktek korupsi badan kepolisian negara yang diduga bermain mata dengan sindikat perdagangan narkoba.

Abalos mengungkapkan desakan mundur ini juga merupakan saran dari Kepala Polisi Nasional Filipina Rodolfo Azurin Jr. dan polisi-polisi senior lainnya. Azurin termasuk salah satu yang diharapkan mengajukan pengunduran diri ketika catatannya diperiksa.

Badan Penegakan Narkoba Filipina juga menjadi sasaran penggerebekan, penangkapan, dan pemecatan dalam beberapa bulan terakhir.

Perintah ini diperkirakan bakal memicu gelombang pengunduran diri massal di tubuh kepolisian Filipina dalam waktu dekat. Dari sekitar total 227 ribu personel kepolisian, sekitar 300 anggota berpangkat kolonel hingga jenderal.

Sementara itu, Kepala Informasi Publik PNP, Kolonel Polisi Redrico Maranan, mengatakan kepada wartawan bahwa jajarannya akan mengikuti keputusan pemerintah “karena kami tahu semua ini untuk kebaikan organisasi kami.”

Masalah sindikat narkoba di tubuh kepolisian Filipina memang terus menjadi sorotan sejak era Presiden Rodrigo Duterte 2016-2022. Duterte sempat menuding beberapa jenderal polisi Filipina terlibat perdagangan narkoba.

Ini bukan kali pertama tindakan keras seperti itu digunakan untuk membersihkan kepolisian Filipina. Mantan Presiden Fidel Ramos pernah menindak polisi pada awal 1990-an, memerintahkan semua personel berusia di atas 56 tahun atau dengan masa kerja lebih dari 30 tahun untuk mengundurkan diri.

Buntutnya, Kepala Polisi Filipina dan sembilan polisi senior lainnya mundur. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: