Jakarta, EDITOR.ID,– Filipina mendesak ratusan jenderal dan kolonel polisi mundur dari jabatannya. Desakan mundur sukarela ini muncul setelah sejumlah jenderal hingga kolonel polisi diduga terkait perdagangan narkoba.
Menteri Dalam Negeri Filipina Benjamin Abalos Jr memerintahkan semua petinggi polisi dari tingkat kolonel sampai jenderal –total sekitar 300 orang– secara sukarela mengundurkan diri.
Hal ini demi mengembalikan kepercayaan publik. Desakan resign juga dilakukan sebagai usaha pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos Jr. mereformasi dan membersihkan praktek korupsi badan kepolisian negara yang diduga bermain mata dengan sindikat perdagangan narkoba.
Karena hasil penyelidikan menemukan segelintir personel terlibat dalam narkotika.
“Kami memiliki masalah besar di kepolisian kami. Kami memiliki jenderal dan kolonel yang terlibat dalam kejahatan narkoba. Dan berdasarkan rekomendasi Kepala Kepolisian Nasional Filipina (PNP) dan pejabat lainnya, saya mengimbau kepada semua kolonel dan jenderal untuk mengajukan pengunduran diri mereka dengan hormat,” sebut Abalos dalam konferensi pers di markas besar kepolisian nasional di Manila, dikutip dari kantor berita Reuters pada Rabu (4/1/2022).
Abalos menegaskan siapa saja yang tidak mengajukan surat pengunduran diri akan dipertanyakan dan diperiksa.
“Jika Anda tidak terlibat, tidak perlu khawatir,” ucap Abalos seperti dilansir Channel News Asia.
Abalos mengatakan sulit untuk berperang melawan obat-obatan terlarang. Salah satu caranya dilakukan dengan meminta pengunduran diri mereka. Tujuannya untuk mencegah petugas menutupi jejak mereka, atau mengajukan tuduhan yang dibuat-buat.
Beberapa kasus diproses hingga memicu pemecatan sejumlah jenderal. Namun, hingga kini, belum ada hukum pidana yang menjerat para jenderal itu.
Saat ini, Abalos mengatakan Presiden Marcos Jr telah membentuk sebuah komite untuk menyelidiki keterlibatan kepolisian dengan perdagangan narkoba.
“Ini adalah satu cara membersihkan jabatan-jabatan kita. Mari kita mulai dari baru. Sulit untuk berperang melawan kejahatan ketika sekutu Anda yang pertama menembak Anda dari belakang (berkhianat),” lanjutnya.
Abalos memaparkan hanya pejabat polisi yang kedapatan terlibat kejahatan narkoba yang akan diterima surat pengunduran dirinya oleh Presiden Marcos Jr. Mereka dapat terus bekerja saat catatannya dinilai oleh komite beranggotakan lima orang.
“Kita perlu membersihkan barisan kita. Orang-orang yang mempercayai kami harus bisa lebih percaya kepada kami lagi,” ucap Abalos seperti dikutip The Straits Times.