EDITOR.ID, Jakarta, – Ferdinand Hutahaean, mantan politisi Partai Demokrat angkat bicara soal isu yang disampaikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal adanya pihak yang akan merebut partai berlambang mercy tersebut.
Pernyataan AHY dinilai merupakan hak politik Partai Demokrat, namun adanya tuduhan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), dinilai tidak sepatutnya karena masalah internal parpol bukan urusan kepala negara.
Presiden Jokowi diminta untuk tidak menanggapi surat yang disampaikan oleh AHY baik secara tulisan maupun lisan karena menurut Ferdinand tidak tepat.
“Saya sangat ragu dengan pernyataan Andi Arief dalam sebuah berita, yang menyebutkan bahwa Jokowi sudah memberi restu, nah itu saya tidak yakin dan tidak percaya sama sekali Jokowi disebut memberi restu, namun cara mereka membawa-bawa Pak Jokowi tidak sepatutnya, ini kan masalah internal demokrat” kata Ferdinand kepada Wartawan, Selasa (2/2).
Dikatakan Ferdinand, gerakan soal adanya pihak yang akan merebut kepemimpinan Partai Demokrat ini, sebenarnya bukan kali ini saja terjadi. Semasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjadi Ketua Umum Demokrat gerakan itu sudah ada.
“Kalau saya jadi AHY, gerakan mereka yang mau rebut Demokrat tidak akan saya tanggapi, karena mereka itu bukan gerakan yang mampu menggerakkan arus bawah untuk melakukan Kongres Luar Biasa, mereka itu bukan siapa-siapa, nggak punya kapabilitas untuk menggerakan KLB ,” tegasnya.
“Dan ini kan bukan gerakan yang baru, gerakan yang sudah lama, selama saya masih di Partai Demokrat kan mereka ini sudah mencoba-coba melakukan itu, saya sendiri selalu menertawakan mereka, dan menyebut mereka itu gerakan onani politik, justru dengan Partai Demokrat menanggapi mereka, Partai Demokrat telah andil membesarkan gerakan mereka,” tambah Ferdinand.
Ferdinand juga menanggapi soal surat AHY yang ditujukan ke Presiden Jokowi, menurutnya apa yang dilakukan Ketum Demokrat itu tidak tepat.
“Presiden tidak perlu menanggapi permasalahan ini, baik lisan maupun tertulis, atau membalas surat Partai Demokrat tidak perlu, karena itu bukan urusan Jokowi, bukan urusan Presiden, abaikan saja,” ucapnya sebagaimana dilansir dari bukamata.
Soal adanya tuduhan bahwa pihak istana yakni Moeldoko akan mengambil paksa Partai Demokrat menurut Ferdinand dirinya kurang yakin, karena katanya lagi bukan hal yang mudah untuk menggalang seluruh pengurus partai tersebut melakukan Kongres Luar Biasa (KLB). Apalagi AHY katanya sewaktu maju Ketum Demokrat melenggang tanpa pesaing.