EDITOR.ID, Surabaya, – Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi siap menaikkan insentif bulanan para Ketua Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (LPMK) jika terpilih di Pilkada Surabaya 2020.
“Saya tahu betul bagaimana peran RT, RW dan para kader kesehatan di Surabaya. Mereka adalah pemimpin sejati. Tidak mungkin wali kota itu memiliki mata sampai melihat ke bawah. Tidak pula bisa mendengar sampai bawah. Sehingga kepanjang tanganan wali kota adalah para RT RW ini. Mereka adalah pemimpin sejati,” kata Eri Cahyadi di Surabaya, Sabtu (14/11).
Menurut mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini, peran RT, RW dan LPMK sangat vital di masyarakat. Mereka adalah sosok pemimpin sejati untuk kemajuan Kota Pahlawan.
Untuk itu, Eri akan menaikkan insentif ketua RT dari sebelumnya Rp500 ribu menjadi Rp1 juta, ketua RW dari Rp600 ribu menjadi Rp1.250 juta dan ketua LPMK dari Rp700 ribu dinaiikan sebesar Rp1.400 juta.
“Selain menaikkan insentif, kami juga akan memberikan jaminan kesehatan berupa BPJS Kesehatan. Beliau-beliau adalah garda terdepan pelayanan publik. Mereka melayani warga dengan sepenuh hati. Meski tidak berharap materi, tapi izinkan kami menyampaikan apresiasi,” ujarnya.
Selain menaikkan insentif, Eri juga akan memberikan layanan tidak dengan cara manual, tapi menggunakan pelayanan berbasis internet yang terpadu.
Ia mencontohkan, jika dalam pengurusan administrasi warga Kota Surabaya, tidak perlu lagi ke kelurahan dan ke kecamatan, namun tinggal buka aplikasi datang ke RT/RW sudah cukup.
“Cukup lewat aplikasinya RT masuk, nanti dikirim lagi, oleh RT nanti silakan diambil ke kelurahan,” ujarnya.
Aplikasi yang akan dibuat Eri Cahyadi ini nantinya akan terkoneksi dengan aplikasi yang sudah ada selama ini di Pemkot Surabaya, mulai dari Puskesmas dan sebagainya termasuk akan terkoneksi semuanya di Command Center 112.
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 01 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda. (Tim)