EDITOR.ID – Gresik, Penanganan Kali Lamong merupakan perjuangan jangka menengah yang harus segera diakselerasikan bersama-sama.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat meninjau Waduk Bunder, Tambak beras dan Kedanyang dalam upaya menangani banjir di Kali Lamong pada Rabu (21/01/2021).
Emil menjelaskan, penanganan Banjir Kali Lamong dan Bengawan Solo hilir menjadi prioritas pemerintah.
“Masyarakat sudah bertahun-tahun lama sekali tentunya terdampak, dan penanganan Kali Lamong menjadi prioritas pemerintahan kita” ungkap Emil.
Emil mengutarakan, komitmen pemerintah dalam menangani Kali Lamong sudah tertuang didalam Perpres 80 Tahun 2019.
“Akhirnya ini menjadi komitmen yang kita taruh dalam Perpres 80, untuk itu kami telepon dengan kepala balai, beliau ternyata juga dapat undangan dari Bupati Lamongan untuk membahas banjir di Lamongan” ujar Suami Arumi Bachsin tersebut.
Emil melihat ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dalam menangani Kali Lamong, salah satunya yaitu normalisasi floodway.
“Ada dua hal yang ditemukan disana yang pertama adalah normalisasi floodway, yang kedua adalah Bengawan Jero yang memang belum terprogamkan, tetapi kita melihat ini sebagai sesuatu yang sangat mendesak di lamongan” kata Emil.
Dan yang kedua juga, terkait Gresik adalah Kali Lamong. Di Kali Lamong ini sudah ada anggaran 100 miliar yang disiapkan namun demikian kita harus pastikan titik-titik mana yang akan ditangani.
“Pemkab Gresik sebenarnya sudah menganggarkan dan melakukan studi penyiapan pengadaan lahan. Namun ada kemungkinan butuh sedikit waktu untuk memproses, ini yang kita cocokkan sambil menentukan titik-titik prioritas” tambah Suami Arumi Bachsin tersebut.
Emil yang didampingi Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudyanto tersebut melihat bahwa ada potensi memberikan suplai air untuk irigasi maupun menampung saat terjadi banjir di Waduk Bunder serta rencana pengembangan daerah di sekitar kawasan Waduk Bunder sebagai kawasan yang bisa menjadi pusat rekreasi ruang terbuka hijau bagi masyarakat Gresik.
Terakhir, Ketua IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Jatim tersebut menuturkan saat ini akan ditentukan titik-titik yang akan ditangani berdasarkan urgensi dan kesiapannya.
“kita akan melihat mana yang akan ditangani berdasarkan urgensinya, artinya melihat tingkat banjirnya mengkhawatirkan dan banyak masyarakat pemukiman yang terdampak dan ada kesiapan. Untuk itu tadi pak Kepala BBWS meninjau langsung beberapa titik-titik nanti akan ditentukan bersama sama” tuturnya.