EDITOR.ID, Banyuwangi, – Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Gerakan Millenial Cemerlang (GEMILANG) menggelar serangkaian kegiatan diskusi dan pelatihan bertajuk Literasi kopi Indie. Kegiatan tersebut digelar pada Minggu (28/2/2021) di Kampung Adat Batara, Papring, Banyuwangi.
Melalui media workshop dan focus group discussion (FGD), GEMILANG mengajak masyarakat, terutama kaum millenial, untuk melirik kopi sebagai komoditas lokal yang harus diberdayakan secara maksimal.
“Literasi tak lain adalah kemampuan seseorang untuk memahami persoalan yang dihadapinya secara komprehensif. Ini penting, agar pemuda di Banyuwangi tidak sekadar menjadi objek dari trend budaya ngopi itu sendiri. Melainkan harus berani ambil bagian didalamnya,†ujar Fikri Fitrananda yang bertindak sebagai inisiator GEMILANG Banyuwangi.
Acara dibuka secara simbolis oleh Dr. Emil Elistianto Dardak M.Sc, melalui sambungan daring zoom meeting.
Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut menyampaikan pentingnya peran pemuda dalam membangun keberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal di daerah.
“Sekarang sudah saatnya pemuda yang berada di luar daerah metropolitan untuk unjuk gigi. Buktikan bahwa pemuda di daerah tidak hanya terampil, tetapi juga mentas,†ujarnya.
Menariknya, peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari berbagai elemen masyarakat, organisasi, serta komunitas pemuda lokal.
Diantaranya, Kampung Papring Kreatif (KPK), Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Gombengsari, dan Komunitas Pecinta Kopi.
Peserta sangat antusias mengikuti workshop kopi kekinian yang dipandu langsung oleh owner moca coffee, Novian Dharma putra.
Barista kawakan tersebut tidak ragu untuk membagikan ilmu seputar olahan kopi yang dimilikinya.
Dalam acara tersebut, GEMILANG juga berkesempatan mengundang hadirkan Abdurrahman, ketua POKDARWIS Gombengsari, yang merupakan salah satu kelompok percontohan berskala regional Kabupaten Banyuwangi.
Melalui paparannya, Abdurrahman mengungkapkan peran penting pemuda dalam mengolah potensi pertanian kopi menjadi salah satu segmen pariwisata yang menjanjikan.
“Bahwa kopi, tidak hanya bisa dinikmati sebagai produk pertanian berupa olahan. Tetapi juga menjadi role model di kalangan anak muda. Ini membuktikan adanya peluang link and match antara segmen pertanian dengan pariwisata. Kita harus ambil momen itu,†tuturnya.
Sementara itu, Widi Nurmahmudy selaku founder Kampung Adat Batara menyambut baik adanya GEMILANG yang diinisiasi di kabupaten Banyuwangi. Ia menuturkan bahwa penyelenggaraan acara tersebut sangat berdampak positif terhadap pola pikir anak muda agar lebih pro aktif dalam merespon tuntutan zaman.