EDITOR.ID, Jakarta,- Hanya gara-gara ngomong Tuhan Bukan Orang Arab, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dilaporkan Damai Hari Lubis dkk ke Dispenad TNI. Padahal maksud dan tujuan sebenarnya Dudung bicara seperti ini menyatakan bahwa Tuhan Dzat yang Maha Besar dan Maha Mengetahui dan TIdak Mengenal Wujud Manusia atau suku tertentu.
Namun karena ada yang lagi mengincar Jenderal Dudung gara-gara “perlawanannya” kepada Rizieq Shihab yakni dengan mencopoti baliho Rizieq, pendukungnya terus berusaha mencari kesalahan Dudung dan membentuk persepsi seolah Dudung anti Islam.
Lucunya lagi ketika yang bicara Tuhan Bukan Orang Arab adalah Budayawan dan pendakwah kondang Emha Ainun Najib atau Cak Nun, Damai Hari Lubis dkk tidak mempersoalkan. Aman-aman aja dan tidak gaduh di media sosial dijadikan polemik. Namun ketika Dudung Abdurachman yang bicara, ia dilaporkan dengan tuduhan menghina agama.
Merespon hal tersebut, Dudung memberikan penjelasan bahwa pernyataannya sebenarnya merujuk pada apa yang pernah disampaikan oleh intelektual Muslim sekaligus budayawan yang kini tinggal di Yogyakarta, Ainun Najib atau alias Cak Nun, soal Tuhan bukan orang Arab. Bahkan bukan termasuk orang.
Nah, usut punya usut, pernyataan kontroversial yang menukil dari ceramah Cak Nun itu pun ternyata sebelumnya pernah diulas oleh UAH alias Ustaz Adi Hidayat.
Menariknya, Ustaz Adi Hidayat rupanya membenarkan bahwa hingga sekarang memang belum ada orang Arab yang mengaku Tuhan.
Lalu Tuhan orang mana?
Dalam kesempatan berbeda, UAH turut memberi perhatian mengenai pernyataan bahwa Tuhan bukan orang Arab.
Lewat unggahan di kanal YouTube-nya, ia menyatakan bahwa pernyataan Tuhan bukan orang Arab kurang tepat.
?Sekarang kita baca dengan nalar dulu. Ini bisa kita uji dengan pertanyaan. Jadi, menguji benarnya pernyataan salah satunya dalam ilmu logika dengan pertanyaan,? ungkapnya sebagaimana dilansir dari terkini.id, pada Selasa, 8 Februari 2022.
?Salah satu contohnya anda mengutip pernyataan Tuhan bukan orang Arab, lantas orang mana? Bisa terjawab gak?? tanyanya.
?Kalau itu melahirkan kebingungan, maka pernyataan yang dibangun rapuh, karena sifat akal itu mengejar hingga bisa ditangkap dengan nalar dianggap sebagai kewajaran dan dengan kewajaran itu ditransformasikan kepada jalan pikiran kita dan membimbing ekspresi tubuh kita untuk bersikap.?
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa premis mengenai Tuhan bukan orang Arab ada yang rapuh. Nah, yang rapuh setelah ditelusuri ternyata Tuhan bukan orang.
?Premis yang pertama dibangun itu keliru ketika digabungkan. Tuhan itu memang bukan orang. Tuhan harus lepas dari nilai keorangan, kemudian memang tidak ada kaitannya dengan etnis.?
Allah sendiri mengatakan Allah adalah Khalik Sang Pencipta. Hal itu seperti ditegaskan dalam Alquran surat ke-15 ayat 28.
Sifat itu harus sama sekali berbeda dengan makhluk karena Sang Pencipta dan yang dicipta tidak boleh ada kemiripan atau identik.
Diperjelas di surat ke-42 ayat 11, Allah menyampaikan tidak boleh yang ada serupa dengan Tuhan, dengan Allah, dengan Khalik, dengan Sang Pencipta.
?Jadi, semua sifat dari makhluk tidak boleh diserupakan dengan Tuhan. Nanti kalau diserupakan, setiap makhluk bisa jadi Tuhan,? ungkapnya.
?Fakta yang menarik belum ada orang Arab yang mengaku Tuhan,? tandas Ustaz Adi Hidayat. (tim)