“Saya sudah minta kepada Ketua Tanfidziyah DKI saudara Samsul Maarif untuk melakukan klarifikasi ini maksudnya apa gitu, dan kami minta kepada lembaga atau organisasi yang bersangkutan untuk men-takedown ini karena kita tidak menginginkan ada klaim yang tidak diketahui oleh PBNU,” jelas Gus Yahya.
Dalam laman Rahim.or.id pada Senin (15/7/2024), Rahim pernah mengutus delegasi untuk ménemui duta besar Israel di Singapura.
Pada salah satu artikel berjudul ‘Delegasi Rahim ke Singapura 2023’, Rahim dibantu anggota Steering Committee RAHIM (Rumah Ibrahim) untuk Urusan Luar Negeri, Elisheva Stross, mengatur perjalanan bagi enam delegasi RAHIM ke Singapura dari tanggal 12-16 Augustus 2023. Mereka bertemu dengan pihak Kedutaan Israel serta komunitas Yahudi di Singapura.
Tim Delegasi RAHIM ke Singapura dipimpin oleh Leo Agustinus Yuwono dan terdiri dari 5 anggota RAHIM: K.H. Mukti Ali Qusyairi, K.H. Zainul Maarif, K.H. Asnawi Ridwan, K.H. Roland Gunawan, dan Yohannes Elias.
Pihak Rumah Ibrahim (Rahim), menegaskan bahwa kunjungan lima orang Nahdliyin ke Israel itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan Rahim. Sebelumnya, diketahui bahwa sejumlah intelektual muda Nahdliyin diam-diam berkunjung ke Israel yang sedang menjajah dan melakukan genosida terhadap Palestina.
“Anehnya netizen mengaitkan dengan Rahim, ini sama sekali tidak ada dan tidak benar,” ujar Rahim dalam keterangan resminya, Selasa (16/7/2024)
Pihak Rahim menegaskan bahwa Rahim, The Ibrahim Heritage Study Center For Peace dengan ini menyampaikan pernyataan resmi terkait kunjungan lima orang muda Indonesia ke Israel. Termasuk pertemuan Zainul Maarif dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
“Rahim tidak terlibat dan tidak pernah memberikan rekomendasi dalam kegiatan lima orang Indonesia yang berkunjung ke Israel bertemu dengan Isaac Herzog, Presiden Israel,” ujar Rahim.
MUI Kutuk Pertemuan Aktivis NU dengan Presiden Israel
Terkait pertemuan lima kader NU dengan Presiden Israel, MUI mengutuk keras langkah tersebut karena dinilai sama sekali tidak mempertimbangkan situasi yang sedang terjadi.”MUI mengutuk karena dia tidak sensitif,” kata Asrorun.
Menurut dia, pihak-pihak yang ikut hadir bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog sudah memberikan klarifikasi dan menerima sanksi.
PP Fatayat NU Jatuhkan Sanksi 2 Anggotanya yang Berangkat ke Israel
Ketua Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU), Margaret Aliyatul Maimunah menegaskan akan memberikan sanksi kepada dua pengurus PP Fatayat NU, Izza Annafisatud Daniyah dan Nurul Bahrul Ulum yang belum lama ini bertemu Presiden Israel, Isaac Herzog.”Iya pastinya (akan diberikan sanksi),” ujar Margaret sebagaimana dilansir Republika, Rabu (17/7/2024).