Nusron menyebut Airlangga sangat wajar jika menjadi cawapres Prabowo dari KIB. Sebab, katanya, Golkar merupakan partai yang besar dalam KIB ketimbang PAN.
“Kenapa? Karena Airlangga merupakan Ketua Umum Golkar, dalam KIB, Golkar juga partai paling besar, wajar dong dan relevan begitu,” kata dia.
“Ini (koalisi) kalau jadi bagus. Kenapa? Karena Gerindra secara suara pemenang nomor tiga, ini nomor dua, mempunyai presentasi. Di dalam KKIR, Gerindra adalah partai paling besar, lebih besar dari PKB,” sambungnya.
Sementara di KIB, lanjut Nusron Wahid ada Partai Golkar yang memiliki jumlah suara dan kursi sangat besar. Golkar menduduki urutan nomor dua di Pemilu 2019.
“Dalam KIB, Golkar adalah yang lebih besar daripada PAN saya kira fair. Ketika nanti bagaimana rumusannya kalau proposalnya disetujui atau tidak disetujui, ya namanya kan soal bagaimana nanti para empat ketua umum ini berunding,” paparnya.
Nusron mengatakan pihaknya tengah memprioritaskan pembentukan koalisi besar untuk mengusung presiden dari KKIR dan wakil presiden dari KIB. Namun, dia berbicara soal peluang munculnya poros keempat jika koalisi ini tak terwujud.
“Hari ini kita buat prioritas pertama koalisi besar dengan presiden dari KKIR, kemudian wakil presiden dari KIB. Kalau nggak terjadi ya, maka muncul poros keempat, bisa Golkar dengan PAN atau dji samsoe dan sebagainya,” tuturnya.
“Ya berbagai probability, opsi dengan PKB juga ada juga, masing-masing masih terbuka, masih cair kan sampe bulan Oktober kan, orang dulu Kiai Ma’ruf aja satu hari sebelumnya baru putus kok,” lanjutnya.
PAN Bakal Mengarah ke Koalisi Bersama Gerindra, Golkar dan PKB
Wakil Sekjen PAN Fikri Yasin sebelumnya mengatakan partainya terus melakukan silaturahmi dengan semua partai politik. Fikri menyebut PAN mengarah koalisi bersama Gerindra, Golkar, dan PKB.
“Kalau silaturahmi ya memang dengan semua partai itu wajib. Tapi yang mengarah ke koalisi saat ini hanya empat partai, yaitu PAN, Gerindra, Golkar, dan PKB,” ujar Fikri saat dihubungi, Selasa (13/6).
Lebih lanjut Fikri mengatakan empat partai ini tengah menggodok rencana pembentukan koalisi ke arah lebih permanen. Koalisi ini mengusung Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada 2024.
“Itu yang sedang kita mantapkan ke arah yang permanen untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai presiden,” ungkapnya.
Fikri pun menilai partainya kini mengarah dukungan ke Prabowo sebagai capres. Dari keempat ketum partai, menurutnya, hanya Prabowo yang berpotensi besar pada Pilpres 2024.