Sebab jika Piala Dunia U-20 batal, Indonesia akan menanggung rugi yang begitu besar. Apalagi sudah begitu banyak waktu dan biaya yang dihabiskan dalam persiapan menyambut ajang dua tahunan ini.
“Ya tentu kan saya berangkat malam ini jam 1, mendarat jam 6, ya tentu kita harus, karena ini kan event-nya FIFA, jadi tentu ya pasti kita harus mendengar pandangan dari FIFA terlebih dahulu dan seperti apa konsekuensi,” tutur Erick Thohir.
“Nah di situ lah baru kami bisa mulai berdiskusi mencari ruang bagaimana penyelesaian yang terbaik. Jadi saya kalau ditanya detail saya belum siap, ya tentu nanti kita lihat besok lah, rencana pertemuannya itu siang lah jam 1 sampai jam 5,” ucapnya.
Erick Thohir Bantah FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Pada kesempatan itu Erick juga membantah rumors bahwa FIFA akan membatalkan penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pasca gelombang penolakan kedatangan Timnas Israel ke tanah air.
Erick mengaku tak pernah menerima surat dari FIFA soal itu.
“Kami banyak mendengar tentu dari klub dan suporter dan seharusnya juga besok ada tanda tangan kerjasama yang baik untuk kesejahteraan wasit. Tapi diundur dulu karena hal yang ini tentu menjadi hal-hal yang sangat penting pada saat ini,” ujarnya menambahkan.
Selain kabar pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah, beberapa negara juga diklaim akan ditunjuk FIFA sebagai pengganti, mulai dari Qatar, Argentina, hingga Peru.
Untuk saat ini Erick mencoba tak memikirkan rumor-rumor tersebut. Ia akan berusaha melobi FIFA dengan menyambangi kantornya di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023).
“Ya sah-sah saja ketika memang ada situasi yang menjadi pembicaraan publik dan media asing juga menangkap ya itu sah-sah saja. Tapi tentu kan ini properti FIFA, jadi FIFA yang akan menentukan dan yang paling penting tadi konsekuensinya ini yang harus kita antisipasi lah,” ucap Erick soal rumor negara-negara pengganti Indonesia.
“(Pesan dari Presiden Joko Widodo) pasti ya bekerja sebaik-baiknya. Dan mencari solusi yang terbaik untuk sepakbola Indonesia.” pungkasnya. (tim)