Jakarta, EDITOR.ID,- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi arahan kepada ratusan pimpinan Polri, dari Kapolri, pejabat Mabes, Kapolda hingga Kapolres seluruh Indonesia di Istana Negara, Jumat (14/10/2022). Ketika berbicara soal masalah pungutan liar (pungli) dan tindakan represif oknum anggota Polri, Presiden Jokowi mengaku miris dan kecewa.
Dia mengaku terlalu banyak mendapat laporan urusan-urusan kecil, remeh temeh tetapi bisa mengganggu kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
“Jadi, keluhan masyarakat terhadap Polri 29,7 persen itu, ini sebuah persepsi, karena pungli, tolong diredam, (tindakan) sewenang-wenang, tolong diredam anggota-anggotanya. Pendekatan yang represif dijauhi,” kata Jokowi dalam rekaman video Sekretariat Presiden di YouTube yang disaksikan di Jakarta, Sabtu (15/10/2022).
Jokowi melanjutkan, laporan mengenai tindakan oknum anggota Polri mencari-cari kesalahan juga sampai kepadanya.
Tidak hanya itu, lanjut Jokowi, laporan soal masalah gaya hidup mewah pejabat Polri juga sampai kepadanya.
Jokowi juga meminta para pimpinan Polri agar selalu mengingatkan anggota soal pelayanan masyarakat.
“Karena bapak ibu dan saudara sekalian adalah aparat penegak hukum yang paling dekat dan paling sering berinteraksi dengan rakyat. Jadi ingatkan anggota selalu di-briefing untuk ingatkan pelayanan masyarakat,†ungkapnya.
Presiden Jokowi menyinggung soal masalah pungutan liar dan tindakan represif oknum Polri. Jokowi banyak menerima laporan dari masyarakat.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan jangan sampai karena tidak ada kecepatan, rasa aman dan nyaman masyarakat menjadi kurang atau hilang.
“Karena apa pun, Polri adalah pengayom masyarakat,†katanya.
Presiden Jokowi juga meminta Polri memperhatikan dan melayani masyarakat mulai dari hal-hal kecil, seperti merespons secara cepat manakala masyarakat melaporkan kehilangan sesuatu sehingga muncul rasa terayomi dan aman. (antara)