2. Sofyan Djalil (2016-2022)
Masih dalam situs kementerian, Sofyan Djalil lahir di Aceh pada 23 September 1953. Ia memperoleh Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada 1984, kemudian melanjutkan pendidikan sebagai Master of Arts in Public Policy dari Tufts University hingga lulus pada 1989.
Dari Universitas yang sama, ia juga menyelesaikan Master of Arts in Law and Diplomacy- MALD (1991) dan mendapat gelar Ph.D dalam bidang International Financial and Capital Market Law and Policy dari the Fletcher School of Law and Diplomacy (1993).
Sofyan pertama kali bergabung dengan pemerintahan pada masa Presiden Habibie. Saat itu dirinya dipercaya menjabat sebagai Asisten Menteri Negara BUMN (1998 – 2000).
Di saat yang bersamaan ia juga merangkap Komisaris Utama, PT Pupuk Iskandar Muda (Persero) (1999-2004), Komisaris PT PLN (Persero) (1999-2003), Komisaris PT Pelindo III (Persero) (1999-2001), dan Komisaris Independen PT Kimia Farma Tbk (2002-2004).
Ia juga pernah menjabat Vice President, Research and Development, Bursa Efek Jakarta (1998), Konsultan Community Relation Chevron Indonesia (2000), dan Konsultan Good Corporate Governance (GCG) dari berbagai perusahaan (2000-2004) dan Anggota Ombudsman Harian KOMPAS (2001-2004).
Barulah setelah itu ia sempat memimpin 5 kementerian yang berbeda, yang dimulai sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dalam Kabinet Indonesia Bersatu I (21 Oktober 2004 – 9 Mei 2007), Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara dalam Kabinet Indonesia Bersatu I (9 Mei 2007 – 20 Oktober 2009).
Kemudian ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Kabinet Kerja (27 Oktober 2014 -12 Agustus 2015) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Kabinet Kerja (12 Agustus 2015 – 27 Juli 2016)
Barulah setelahnya Sofyan menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional dalam Kabinet Kerja Jokowi sejak tanggal 27 Juli 2016 sampai 2022. Di luar itu pengalaman Sofyan Djalil di dunia swasta juga sangat luas. Khususnya saat ia absen dari kursi pemerintahan pada 2009 – 2014.
Dirinya tercatat sempat menjabat sebagai Komisaris Utama beberapa perusahaan yaitu PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF); PT Trimegah Securities; PT Pasifik Satelit Nusantara; PT Pembangunan Pelabuhan Indonesia; dan PT Multi Adiprakarsa Manunggal (Kartuku), PT Berau Coal dan PT Berau Coal Energy Tbk, serta PT Socfin Indonesia.
Di samping itu pada masa yang sama ia juga menjadi Advisor berbagai perusahaan lokal dan multinasional mulai dari Prudential Insurance (Indonesia); Procter & Gamble (Indonesia); Bain & Company (Indonesia); Navigat Energy (Indonesia); PT Aneka Kimia Raya Tbk; Wellington Capital (Indonesia); Axiata (Malaysia) dan Kuala Lumpur Kepong Berhad (Malaysia).