EDITOR.ID, Jakarta,- Konfigurasi peta politik di Indonesia memang sulit ditebak. Salah satu isu kuat yang kini marak diperbincangkan adalah banyaknya elit dan kader Partai Demokrat yang membelot dari keputusan partainya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Para pimpinan daerah dan kader Demokrat di daerah dan grass root justru terang-terangan menyatakan berada di barisan Jokowi-Maruf. Diawali dari kesadaran pemimpin tokoh muslim muda yang juga anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Tuan Guru Bajang Muhammad Zaenul Madji. Ia terang-terangan mendukung Jokowi. Akibat sikapnya, Gubernur NTB ini menerima resiko dikeluarkan dari Partai Demokrat.
Sanksi yang dijatuhkan ke Tuan Guru Bajang karena mendukung Jokowi tak membuat serta merta nyali kader dan elit Demokrat lainnya menciut. Justru gelombang dukungan dari kader lainnya bermunculan. Ketua DPD Partai Demokrat Jatim yang juga Gubernur Jatim Soekarwo juga secara terbuka mengaku mendukung Jokowi. Bahkan langkahnya diikuti mayoritas para pengurus daerah Partai Demokrat di Jawa Timur.
Belum selesai Soekarwo muncul lagi dukungan ke Jokowi dari Ketua DPD Partai Demokrat Papua yang juga Gubernur Papua Lukas Enembe.
Langkah Lukas Enembe pun diikuti Gubernur Banten Wahidin Halim. Pria yang juga kader Demokrat Banten ini juga menyatakan mendukung Jokowi. Bahkan beberapa elit Demokrat di Jakarta juga secara tersirat banyak yang melirik mendukung Jokowi.
Apakah suara Demokrat terpecah dengan munculnya fenomena ini. Ataukah ini peluang partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini untuk mengambil ancang-ancang bermain dua kaki di Pilpres 2019.
Isu terkini mencuat. Konon kabar santernya DPP partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu tengah mempertimbangkan memberi izin kepada kader untuk secara terbuka mendukung pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin.
Ketua Bidang Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahean menjelaskan ada empat provinsi yang menyatakan dukungan terhadap pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Keputusan tersebut, kata Ferdinand berbeda dengan sikap pengurus pusat yang mengumumkan dukungan pada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Saat ini, menurut dia, DPP tengah membahas tentang dispensasi khusus bagi pengurus daerah dan calon legislatif di wilayah-wilayah tersebut. Langkah ini diambil untuk mempermudah caleg meraup suara.
“Kami akan pertimbangkan dispensasi khusus mengingat kader-kader kami di sana juga tidak boleh jadi kesulitan mencari pemilih bagi dirinya,” ujar Ferdinand di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (9/9/2018).
Ferdinand meminta para ketua DPD bersabar menunggu dispensasi yang diberikan oleh DPP. Ia memastikan DPP sedang menggodok dispensasi yang diberikan.
“Kami tidak bisa sampaikan, kami harus bicara dulu dengan daerah tersebut, apakah memang dibutuhkan dispensasi khusus apa tidak,” pungkasnya sebagaimana dikutip dari rmol. (tim)