EDITOR.ID, Jakarta,- Jelang pendaftaran Pemilihan Calon Presiden 2019, Prabowo Subianto tiba-tiba mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam rangka merajut kembali silaturahim dengan Ormas Islam terbesar di Indonesia ini. Kunjungan Prabowo dinilai pengamat kental nuansa politis. Silaturahmi ini bagian Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu “membuka kembali” hubungan lama.
Pengamat politik dari Icon Institute for Political Research, Asri Hadi mengatakan belakangan sosok Prabowo dikesankan lebih dekat dengan kelompok 212 yang beberapa kali sering bersinggungan dengan umat NU.
“Namun silaturahmi pak Prabowo kepada pak Kiai Said setidaknya memberikan pesan bahwa Prabowo masih membutuhkan massa dari umat Nahdlatul Ulama,” ujar jebolan Monash University Australia ini di Jakarta, Rabu (18/7/2018)
Asri Hadi menilai kunjungan tersebut sebagai strategi positif Prabowo dalam upaya bisa meraih kembali simpatik kaum Nahdliyin. Staf pengajar sejumlah Perguruan Tinggi ini mengingatkan bahwa Prabowo masih membutuhkan jaringan massa NU yang tersebar di Pesantren se Indonesia.
Silaturahim Prabowo ke jajaran para kiai dan pimpinan PBNU disambut hangat dari Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.
“Prabowo sudah lama belum silaturahim ke PBNU,” ujar Kang Said Aqil Siroj di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta, Senin (16/7/2018) malam.
Silaturahim ini, kata Kiai Said, bukan untuk politik praktis. Tetapi guna menjalin silatul afkar, tukar pemikiran.
“Syukur-syukur bisa menjadi silatul amal,” sambungnya.
Dalam pertemuan itu, Kiai Said juga menegaskan sikap PBNU yang selalu berada di jalur konstitusi yang sah. Pasalnya, NU punya pengalaman pahit ketika KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) dijatuhkan dari presiden tanpa kesalahan yang jelas.
“Sangat pahit. Punya presiden diturunkan ditengah jalan dengan kesalahan yang tidak berdasar,” katanya.
Pada pertemuan tersebut, hadir jajaran pengurus tanfidziyah PBNU. Di antaranya Wakil Ketua Umum H Mashum Mahfoedz, Ketua PBNU H Marsudi Syuhud, H Robikin Emhas, H Eman Suryaman, Sekretaris Jenderal Helmy Faisal Zaini, dan lain-lain.
Usai pertemuan tersebut, Prabowo menyatakan jika maksud kedatangannya hanyalah silahturahmi biasa serta berkonsultasi kepada Kiai Said.
“Saya belum Lebaran syawal. Jadi intinya itu, sahabat lama saya sangat hormat dengan beliau (Kiai Said Aqil). Saya merasa dekat dengan NU, dari dulu saya merasa dulu dekat dengan Gus Dur dan baru kita tadi bisa bicara-bicara,” kata Prabowo.
Prabowo juga mengunggah pertemuannya dengan jajaran PBNU di akun Twitter @prabowo yang diunggah pada Selasa (17/7/2018). Dari foto yang diunggahnya, Prabowo bersama para tokoh terlihat sedang memanjatkan doa. Prabowo pun mengaku bersyukur karena bisa bertemu dengan Kiai Said Aqil dan ulama lainnya.
“Alhamdulillah, hari ini dapat bersilaturahmi dengan Kyai @saidaqil di kantor @nahdlatululama.
Semoga pak kyai selalu diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Allah SWT untuk terus merawat islam yang rahmatan lil ’alamin. Aamiin. @nu_online,” tulis @prabowo.