Kenapa kemudian kami mendapatkan kesulitan untuk akses internet padahal kami butuh belajar, tidak sama dengan yang di Jawa? Catatan inilah yang mendorong pikiran kami, internet gratis untuk para siswa yang sedang bersekolah agar mereka punya kesamaan dengan kita semua yang ada di Jawa ini.
Kami bergeser lagi kemudian ketemu kawan-kawan penyakit dan disabilitas di NTT. Betapa bahagianya saya karena ketemu dengan orang yang berjuang dengan keras agar dia bisa setara, dan pemerintah mesti perhatikan mereka untuk memberikan kesetaraan pada mereka itu.
Tapi bapak Ibu, saya mendengar ketika demokratisasi mesti berjalan dan demokrasi mesti kita jaga bersama. Ada Ibu Sinta yang ketika menyampaikan pendapat harus berusaha dengan aparat keamanan. Ada Melki Ketua BEM yang kemudian ibunya harus diperiksa. Maka yang seperti ini harus usai, dan mereka bisa mendapatkan kebaikan-kebaikan kalau government terjadi.
Maka yang ada di Kalimantan kami temukan, masyarakat Dayak, mereka suku-suku yang ada, libatkan dong kami agar kami bisa mendapatkan akses yang sama. Semua ini bisa berjalan kalau kemudian pemerintahnya bersih. Pemerintah hanya bisa akomodatif dan kita sikat korupsi itu tidak dengan kata-kata, dengan keseriusan.
Pak Mahfud adalah mitra saya yang selama ini sebagai Menko mengeksekusi itu dengan baik. Kita akan lakukan itu. Kami mohon dukungan rakyat perintahkan kami untuk mengerjakan itu. (tom)