EDITOR.ID, Surabaya,- Pemerhati politik Habib Ali Assegaf menyatakan bahwa munculnya nama  cucu Bung Karno, Puti Guntur Soekarno dalam konstelasi menjelang Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Surabaya 2020 mencerminkan langkah fundamental yang cocok bila ditinjau dari segi sejarah.
Sebab, Bung Karno tumbuh menjadi manusia ideologis di kota Surabaya, maka kemunculan Puti sebagai kandidat calon walikota melalui PDI Perjuangan juga strategis untuk menghidupkan kembali semangatperjuangan Bung Karno di kota yang dijuluki kota pahlawan ini.
“Munculnya nama cucu Bung-karno sebagai pengganti bu Risma mencerminkan langkah fundamental yang tepat untuk kelanjutan pembangunan kota Surabayaâ€, tutur Habib Ali.
Lebih lanjut Habib Ali menyatakan, bahwa pencalonan Puti menunjukkan bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang menjadikan idiologis sebagai dasar dan barometer untuk merencanakan serta melaksanakan pembangunan untuk kemaslahatan masyarakat.
“Sebagaimana saat dahulu, PDIP mencalonkan Bambang DH, lalu bu Tri Risma Harini, dan bisa dilihat pembangunan kota Surabaya tidak didasarkan pada pragmatisme, dan bisa dirasakan upaya pembangunan di Surabaya itu bermuara pada hal yang mendasar yakni menuju pada  kemaslahatan masyarakat dan berjalan selaras dengan pembangunan lingkungan hidupâ€, tambahnya.
“Saya sangat yakin, bahwa masyarakat kota Surabaya akan sangat beruntung jika mbak Puti bisa jadi walikota Surabayaâ€, pungkasnya.