Jakarta, EDITOR.ID,- Hari ini Kamis (13/4/2023) Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bakal mengesahkan lima orang menjadi anggota Dewan Pengawas (Dewas) TVRI terpilih periode 2022-2027 yang telah diajukan Komisi I DPR RI dari hasil uji kepatutan dan kelayakan.
Diantara salah satu dari lima nama tersebut terdapat sosok Danang Sangga Buwana. Melihat jejak rekamnya Danang ternyata bukan orang sembarangan. Danang terhitung lebih dari 15 tahun telah malang melintang di dunia penyiaran dan jurnalisme. Pengalaman dan jam terbangnya tak diragukan lagi.
Danang pernah menjabat salah satu komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat 2013-2016. Selama menjabat komisioner KPI banyak produk kebijakan yang telah dia lahirkan.
Jika melinik sejarah karirnya di dunia media massa, Danang Sangga Buwana adalah salah satu wartawan generasi pertama Detik.com, sebuah icon media online pertama di Indonesia.
Danang dan kawan-kawannya bisa dibilang sebagai salah satu pemprakarsa situs berita online itu mengingat dia adalah generasi awal pemancang kekhasan pemberitaan Detik yang cepat, akurat dan jernih.
Kemampuan jurnalisme pria kelahiran Jember ini kian terasah saat ditugaskan sebagai wartawan Istana Kepresidenan pada masa Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Berbekal keseriusan dan intensitasnya meliput berita ber-angle momentum khusus Gus Dur ini, Danang dianggap seperti keluarga istana.
Relasi istimewa ini tentu menjadi keuntungan, karena Danang dapat dengan mudah mengakses peristiwa khusus yang kerap tidak diperoleh wartawan lain.
Terlebih, waktu itu Gus Dur adalah pusat pemberitaan (news maker) dengan segala kontroversinya. Danang bahkan kerap dipercaya turut pada kunjungan presiden ke berbagai negara, seperti pada saat KTT APEC Venezuela dan kunjungan kerja ke Brazil, Argentina, Chile, Kanada, Korea Selatan, Hawai dan Arab Saudi.
Pria kelahiran 20 Mei 1974 ini sempat melanglang ke berbagai kantor berita asing. Di antara kantor berita yang pernah mendapat pelayanan jurnalismenya adalah Jiji Press Jepang, Associated Press Amerika Serikat, dan kantor berita Bloomberg.
Hal tersebut berkat ketekunan, pengalaman dan kepiawaian jurnalisme yang ia miliki menjadikannya sebagai kontributor dan stringer mereka.
Tak cukup dengan pengalamannya sebagai jurnalis media tulis, Danang mulai belajar jurnalisme televisi dengan masuk menjadi wartawan di salah satu televisi swasta di Jakarta. Profesi sebagai praktisi media televisi ini ia jalani selama delapan tahun.