EDITOR.ID, Jogjakarta – Kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ke Masjid UGM Jogjakarta menjadi magnet tersendiri. Tak biasanya, masjid yang terletak di kawasan kampus UGM itu dipenuhi oleh jamaah dari mahasiswa, dosen maupun warga sekitar.
Rabu (6/4/2022) malam memang giliran Ganjar memberikan ceramah tarawih di masjid itu. Info kedatangan Ganjar itu yang membuat jamaah begitu membludak.
Antusias jamaah juga terlihat saat Salat Tarawih rampung. Ratusan mahasiswa dan masyarakat rela menunggu lama di pintu keluar kantor masjid. Mereka tahu, dari pintu itulah Ganjar akan keluar karena mobilnya parkir di dekat lokasi tersebut.
?Ayo tunggu di sini, nanti Pak Ganjar keluar dari sini. Bisa minta foto bareng,? celetuk para mahasiswa itu.
Cukup lama mereka menunggu Ganjar keluar dari kantor masjid. Begitu Ganjar keluar, suasana langsung jadi heboh. Semua berdesakan ingin mendekat dan minta foto dengan Ganjar.
Ganjar nampak kuwalahan melayani antusiasme mahasiswa itu. Ia nampak kesulitan untuk berjalan ke mobilnya, meskipun jaraknya tidak ada 10 meter. Namun Ganjar tetap tersenyum dan dengan sabar melayani mahasiswa yang meminta selfie.
?Sabar, ayo gantian. Ayo kui gek ndang dicekrek (cepet dipencet),? canda Ganjar saat banyak yang mengajaknya foto.
Tapi ada hal yang cukup menarik perhatian. Saat Ganjar dikerumuni mahasiswa itu, beberapa mahasiswa yang tak bisa mendekat berteriak dari kejauhan. Teriakan mereka cukup menarik perhatian mahasiswa lain termasuk Ganjar. Mereka menirukan kata-kata Ganjar yang viral di aplikasi TikTok.
?Pak Ganjar, sabar pak. Kasih kata-kata mutiara pak. Sing tenang mazeeeehh?,? teriak mereka.
Ganjar terlihat tersenyum mendengar itu. Apalagi, ada juga yang nyeletuk dengan kata-kata lain yang memang sedang viral saat ini.
?Pak Ganjar, kata-katanya pak. Tolong dikasih info mazeeh,? ucap mereka bersamaan.
?Sehat-sehat pak Ganjar, salam dari Sleman,? teriak lainnya.
Ganjar merupakan salah satu tokoh nasional yang diundang UGM untuk mengisi ceramah tarawih. Malam ini, Ganjar mengisi ceramah dengan tema reformasi birokrasi. Kepada para mahasiswa, dosen dan masyarakat, Ganjar menceritakan bagaimana perjuangannya mewujudkan reformasi birokrasi dan untuk melayani masyarakat Jawa Tengah. (parman)