Gas rawa pada hakekatnya bisa dimanfaatkan oleh warga masyarakat sekitar. Dengan sendirinya banyak membantu perekonomian warga seperti pengeluaran warga masyarakat terhadap gas elpiji menjadi berkurang.Bali
Gas Biogenik di Indonesia
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian ESDM, mengungkapkan, pihaknya bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan berkoordinasi dan melakukan penelitian serta pengembangan bersama, salah satu pemanfaatan gas Biogenik.
Sebenarnya dari dulu gas Biogenik sudah ada, akan tetapi para peneliti Balitbang ESDM menyampaikan bahwa kalau dulu gas biogenik dianggap sebagai risiko.
Jadi pengeboran dihindari untuk wilayah-wilayah seperti itu, kita punya datanya selama proses pengeboran minyak.
Indonesia memiliki potensi gas biogenik yang cukup besar. Komite Energi Nasional (KEN) telah mengidentifikasi lokasi keterdapatan gas biogenik pada cekungan migas di pantai barat Sumatera, Aceh, Sumatera Utara, Riau dan sekitarnya, Sumatera Selatan, Jawa Barat bagian Utara, Jawa Timur, Bali Utara; Kutai, Kalimantan Timur; Tarakan, Kalimantan Utara, Enrekang–Bone dan Papua pada tahun 2016.
Cekungan lainnya adalah Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Utara Jawa Barat, Utara Jawa Timur, Barito, Kutai, Tarakan, Sengkang dan Waipoga.
Tujuh cekungan terbukti mengandung gas biogenik dan tiga cekungan berada di area terpencil.
Cekungan Nias di Wilayah Barat dan Cekungan Waipoga di Indonesia Bagian Timur.
Cekungan Nias merupakan satu dari 10 cekungan potensial yang direkomendasikan oleh KEN untuk diteliti lebih lanjut.
Gas biogenik teridentifikasi berpotensi adanya kandungan gas yang terdapat di bawah permukaan dangkal (s.d. 1.000 m), terperangkap di dalam batuan reservoir terkonsolidasi berumur Tersier sampai Pleistosen Kuarter dalam jumlah yang cukup besar sehingga ekonomis diproduksi dalam skala industri
Selain di rawa di Desa Krendowahono, Jawa Tengah, yang sudah dijelaskan diatas laporan tulisan ini. Ditemukan gas rawa dari lapangan Kepodang, Blok Muriah dengan kapasitas 350 MMSCFD di perairan Jawa Tengah bagian utara.
Kemudian ditemukan juga, terdeteksi dari 10 cekungan gas biogenik di Indonesia yakni Sibolga, Sumatra bagian tengah, Sumatra Selatan, Jawa Barat bagian utara, Jawa Timur-Bali bagian utara, Barito, Kutai, Tarakan, Sengkang, dan Waipoga, Perairan Bali utara.
Gas Biogenik di Perairan Bali, ditemukan di laut dangkal di cekungan perairan Bali bagian utara, pada 2017, setelah dianalisis ditemukan adanya kandungan potensi gas biogenik diperoleh berdasarkan penelitian pada periode 26 April-19 Mei 2017.