EDITOR.ID, Jakarta,- Praktik buzzer dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dibongkar oleh Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi.
Buzzer pembela Anies Baswedan diduga menyerang korban yang mobilnya terperosok ke dalam sumur resapan di Jakarta.
Menurut Dedek, awal mula praktik serangan buzzer terlihat ketika Lurah Lebak Bulus, Jakarta Selatan mengungkap kronologi kejadian tersebut.
“Pertama, ada ucapan dari Lurah itu bahwa mobil korban bolak-balik seolah ada unsur kesengajaan,” ungkap Dedek.
Selanjutnya, Dedek mengungkapkan terdapat arahan dari ucapan tersebut hingga membuat buzzer menyerang korban.
Selain menuduh korban sebagai pelaku, para buzzer juga turut mencoba memutarbalikkan fakta di lapangan.
“Ucapan Pak Lurah itu disebarkan atau diamplifikasi para buzzer untuk memposisikan korban sebagai pelaku,” jelasnya.
Menurut Dedek sebagaimana dilansir Warta Ekonomi, Minggu (12/12/2021), jika Anies Baswedan mampu bekerja, situasi tersebut tidak akan pernah terjadi.
“Tentu kalau Anies bisa kerja, kebohongan seperti ini tak perlu dilakukan. Kontraktor sudah mengakui human error yang mereka lakukan. Lantas, mengapa Pak Lurah masih juga menyangkal,” tambahnya. (Tim)