EDITOR.ID, Jember, – Bupati Jember Hendy Siswanto hari Jumat pagi (23/4/2021), telah melakukan sidak secara langsung di dua sekolah yang jadi pilot project melakukan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) yakni di SMA 1 Jember dan SMK 5 Jember.
Didampingi sejumlah OPD dan tim gugus tugas perwakilan dari Polres Jember dan perwakilan Kodim 0824, Hendy Siswanto meninjau secara langsung proses simulasi pembelajaran tatap muka.
Kepada awak media Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan setelah menyaksikan secara langsung mulai dari awal kedatangan siswa dan berkeliling melihat ruang kelas yang digunakan kegiatan belajar, baik itu prasarana pendukung seperti tempat cuci tangan, hand senitizer, Thermogun, ketersediaan masker dan UKS serta pembentukan petugas Covid dari pihak sekolah, semuanya sudah sesuai prokes yang diterapkan oleh pemerintah.
”Kami menilai simulasi ini sudah bagus dan bisa dilanjutkan untuk melaksanakan sekolah tatap muka tapi yang terpenting protokol kesehatan 5 M harus benar benar dijalankan dengan baik,” ujar Hendy.
Hendy Siswanto mengatakan semua sekolah yang lain tentunya juga sudah siap untuk PTM, ada sekitar 242 sekolah kurang lebih.
“Peran orang tua, guru dan tim gugus tugas Covid-19 perlu bersinergi agar pelaksanaan ini berjalan lancar,” tuturnya.
Hendy Siswanto melanjutkan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah dilaksanakan simulasi di SMA 1 dan SMK 5 secara bergiliran jumlah ruangan yang terisi tiap kelas 50 persen siswa mengikuti tatap muka selama 3 jam, dilanjut kemudian 50 persen siswa masuk di jam kedua, dinilai sudah benar, dan Hendy juga mengajak berdoa agar virus corona ini cepat berlalu dan pembelajaran tatap muka bisa kembali normal seperti sedia kala.
Sementara itu Kepala sekolah SMK 5 Kumudawati mengatakan sebenarnya telah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap Muka (PTM) sejak hari Selasa (20/4/2021) dengan menerapkan prokes sesuai petunjuk tim Covid-19 gugus tugas.
”Ini adalah hari yang ke empat. Sesuai himbauan dan arahan Mendikbud bahwa tahun ajaran baru 2021/2022 masuk sekolah tatap muka sekitar bulan Juli,” terangnya.
Kumudawati melanjutkan bahwa simulasi yang dilakukan siswa yang masuk sekolah adalah klas 10, karena yang klas 3 sudah tidak ada pembelajaran lagi, kemudian klas 11 sedang mengikuti kegiatan PKL industri jadi ini hanya untuk klas 10 saja.
Pantauan media SMK 5 Jember ini sudah menjalin kerjasama dengan pihak Belanda untuk mengirim siswa terbaik magang dibidang pembenihan tanaman.
Secara terpisah, kepala sekolah SMA 1 Jember Edy Prayitno saat dijumpai media menjelaskan sebenarnya persiapan SMA 1 Jember sudah siap sejak bulan Juli 2021.
“Karena semua prokes sudah kita siapkan mulai pembentukan tim gugus tugas Covid-19 dari sekolah,” kata Edy.
Selain itu, Edy mengatakan faktor penunjang lainnya seperti tempat cuci tangan ada 85, fishild, UKS. Dan perlu diketahui jumlah siswa ada 350, pembagiannya siswa nomor ganjil masuk jam pertama dan nomor genap jam kedua sehari 3 jam siswa menerima pembelajaran tatap muka.
”Bagi siswa yang orang tuanya tidak menghendaki ikut sekolah luring bisa mengikuti secara daring,” ujarnya.
Edy menambahkan harapan kedepan kepada pihak Pemerintah Kabupaten Jember untuk segera dilakukan program vaksinasi, baik untuk murid maupun Guru bisa secepatnya mendapatkan Vaksin dan hingga kini baru 1 Guru yang sudah dapat Vaksin. (LN)