EDITOR.ID, Surabaya,- Kurang dari seminggu semenjak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melantik 17 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (eselon II) di Lingkungan Pemprov Jatim, ke-17 pejabat tersebut mendapat pembekalan orientasi dan pengembangan kompetensi kepemimpinan JPT Pratama di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov. Jatim di Jl. Balongsari Surabaya, Senin (20/9/2021).
Hadir sekaligus membuka acara tersebut, Plh Sekdaprov Heru Tjahjono didampingi Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai dan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jatim Abimanyu Ponco Atmojo Iswinarno.
Dalam arahannya, Plh Sekdaprov Heru Tjahjono menekankan soal pentingnya bertindak jujur dalam menjalankan tugas. Hal itu dirasa sangat penting karena kecakapan dalam bidang-bidang tertentu dapat dipelajari. Namun, loyalitas menjadi sesuatu hal yang hanya bisa dibentuk oleh individu masing-masing.
“Saya tidak akan menerangkan teori menyusun keuangan atau organisasi, karena pasti sudah jagoan semua. Yang paling prinsip saat ini adalah dedikasi, integritas dan loyalitas. Karena hal-hal ini sulit dicari dan tidak bisa didapatkan dari sekedar pelatihan saja,” ujarnya.
Selain itu, Heru menambahkan, soal pentingnya sebuah kejujuran dan bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan dan karyawan di bawah kepemimpinannya.
“Jangan pernah berbohong, karena lama-lama pasti ketahuan juga. Kalau sudah tidak dipercaya, tidak akan bisa mengembalikan kepercayaan itu. Dan harus gentle, ambil tanggung jawab penuh jika ada kesalahan sekecil apapun. Lalu kalau ada anggota yang keliru, harus backup,” tuturnya.
“Ini juga berlaku saat kita mengerjakan tugas dari pimpinan. Kalau terjadi kesalahan dan ditanya orang kenapa, jangan sampai bersembunyi di belakang kata ‘Ini tugas dari atasan.’ Harus berani mengakui kesalahan dan perbaiki itu,” lanjut Heru.
Di samping itu, Plh Sekdaprov Heru juga menekankan pentingnya etika seorang birokrat. Sebab, segala tindakan yang dikerjakan merupakan wajah dan representasi pemerintahan.
“Birokrat harus beretika, sampai hal sekecil apapun seperti cara duduk dan tidak melangkahi pimpinan. Kita ini mewakili pemerintah. Apa yang dilihat orang lain dari kita adalah bagaimana mereka melihat pemerintah. Jadi harus dijaga etikanya,” ujarnya.
Oleh karena itu, Heru berpesan agar semua OPD menjaga kekompakan dan saling membantu. Terlebih, di tengah krisis yang dihadapi masyarakat akibat pandemi Covid-19.
“Situasi sekarang ini, kalau kita tidak kompak akan sakit semua. Jadi harus saling bantu dan mindset-nya tidak boleh individu lagi. Bahkan, setiap bangun tidur, harus ada di benak kita siapa yang akan kita bantu hari itu,” tutupnya.