BPOM Bolehkan Pfizer dan AstraZeneca Jadi Booster Lanjutan Vaksin Sinovac

ilustrasi vaksin

EDITOR.ID, Jakarta,- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali menambah dua kombinasi booster heterolog vaksin Covid-19 untuk masyarakat berusia 18 tahun ke atas yang telah mendapat dua dosis vaksin Covid-19.

Booster vaksin heterolog adalah vaksin Covid-19 yang diberikan berbeda jenis kepada warga yang telah mendapat dua dosis vaksin.

Vaksin booster heterolog yang telah mendapat persetujuan salah satunya adalah Pfizer setengah dosis untuk vaksin primer Sinovac atau AstraZeneca. Dan vaksin AstraZeneca setengah dosis untuk vaksin primer Sinovac atau dosis penuh untuk vaksin primer Pfizer.

Kepala Badan POM Penny K. Lukito mengatakan vaksin booster heterolog ini telah disetujui BPOM.

“Penetapan vaksin yang digunakan program tersebut telah merujuk vaksin Covid-19 yang telah disetujui oleh Badan POM untuk penggunaan booster. Penggunaan jenis vaksin di lapangan, dapat menyesuaikan berdasarkan pertimbangan ketersediaan, sepanjang masuk dalam persetujuan penggunaan yang telah diatur,” kata Penny dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/1/2022).

Artinya, warga yang telah mendapat dua dosis Sinovac bisa mendapat booster vaksin AstraZeneca atau Pfizer setengah dosis.

Kemudian warga yang telah mendapat dua dosis AstraZeneca bisa mendapat setengah dosis Pfizer, dan warga yang telah mendapat dosis penuh Pfizer, bisa mendapat satu dosis AstraZeneca sebagai booster.

“Secara umum pemberian dosis booster vaksin Pfizer dengan vaksin primer Sinovac dapat ditoleransi baik reaksi lokal maupun sistemik,” ucapnya.

Sebelumnya BPOM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan enam kombinasi vaksin untuk booster Covid-19. Empat di antaranya menggunakan vaksin homolog (sama jenis) dan dua lainnya merupakan booster jenis heterolog (berbeda jenis).

Untuk booster vaksin homolog, BPOM meresmikan vaksin Sinovac, vaksin Pfizer, vaksin AstraZeneca, diberikan untuk suntikan ketiga sebanyak satu dosis. Sementara vaksin Moderna setengah dosis untuk booster homolog.

Artinya warga yang telah dua kali disuntik dengan vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca, bisa mendapatkan jenis vaksin yang sama dengan dosis satu kali suntik. Sementara untuk warga yang menerima vaksin Moderna dua kali, bisa mendapat vaksin yang sama setengah dosis sebagai booster.

Selain itu, untuk vaksin booster heterolog, BPOM meresmikan vaksin Moderna setengah dosis untuk warga yang telah mendapat vaksin AztraZeneca, Pfizer, dan Jansen.

BPOM juga meresmikan vaksin Zifizax dosis lengkap sebagai booster heterolog untuk warga yang telah menerima vaksin Sinovac dan Sinopharm.

“Secara bertahap, BPOM melakukan proses evaluasi penggunaan booster vaksin sesuai dengan pengajuan dan ketersediaan data uji klinik yang mendukung,” tuturnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: