“Meskipun pusat gempa dari zona megathrust itu sendiri terletak di sepanjang pantai barat Sumatra dan selatan Jawa. Jakarta rentan terkena dampak sekunder dari gempa besar yang dihasilkan oleh zona megathrust,” ucapnya.
Yohan menjelaskan bahwa Jakarta tidak berada tepat di atas zona megathrust, tetapi guncangan dari gempa besar di zona ini masih bisa terasa di kota tersebut, terutama karena posisi Jakarta yang relatif dekat dengan patahan selatan Jawa.
“Jika terjadi gempa besar dari zona megathrust, Jakarta bisa merasakan guncangan kuat yang mengancam infrastruktur bangunan, khususnya bangunan yang tidak memenuhi standar tahan gempa,” ujarnya.
“Kondisi tanah di Jakarta, yang banyak terdiri dari tanah aluvial dan bekas lahan rawa, memperparah dampak guncangan. Tanah lunak ini lebih mudah mengalami likuifaksi (pencairan tanah akibat getaran), yang bisa menambah kerusakan,” imbuhnya. (tim)