Ilmiati Daud yang sudah dua periode menjabat posisinya seperti sekarang ini mengungkapkannya kepada atasan Bupati — ia datang ke Kota Kendari, untuk menemui Gubernur Sultra, pada hari Rabu, (17/5/2023).
Dalam laporannya kepada Gubernur Sultra, Ali Mazi — Ilmiati Daud mempermasalahkan perihal perlakuan Haliana selama menjabat sebagai Bupati Wakatobi — memperlakukan Ilmiati Daud bak seperti “Dikebiri”.
“Walaupun saya merasa bahwa peran saya dikebiri dan beberapa rapat penting pun tak dilibatkan,” ungkapnya kepada Ali Mazi.
Meski begitu, Ilmiati Daud mengklaim tetap menjalankan tugas yang diberikan dari Haliana.
Ilmiati Daud menyebutkan tetap profesional mengemban tugas sebagai Wakil Bupati Wakatobi, yang sudah merupakan amanah masyarakat sejak dia terpilih bersama Haliana pada Pilkada 2020 pada 3 tahun yang lalu.
“Saya tetap profesional sebagai Wakil Bupati Wakatobi sampai masa jabatan berakhir, sesuai dengan undang-undang yang ditetapkan di negara kita,” terangnya.
Ilmiati Daud bertekad menghadapi persoalan dirinya meskipun apa yang terjadi akan dia hadapi.
“InsyaAllah, saya menyampaikan pada diri saya, saya bisa hadapi. Saya harus mampu menggugurkan anggapan orang lain terhadap saya,” bebernya.
Ilmiati Daud merasa dirinya diperlakukan sebagai alat politik
Menjabat Wabub dua periode ini, Ilmiati Daud merasa tertipu oleh Haliana, karena dirinya hanya dianggap sebagai alat politik belaka oleh rekan pimpinannya di Pemerintahan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Menurutnya selama tiga tahun ikut mengawas pemerintahan, tugasnya sebagai Wakil Bupati telah dikebiri.
Sehingga, membuatnya kesal dan menagih janji kepada Haliana.
Pasalnya, pada saat kejadian ketika menagih komitmen Pilkada 2020, Ilmiati Daud merasa terancam menghadapi empat orang lelaki yang diketahui mereka ajudan Bupati Wakatobi.
“Posisinya saat itu saya sendirian perempuan dalam ruangan (Bupati Wakatobi Haliana),” paparnya.
Sehingga, menurutnya dirinyalah yang harus melaporkan kejadian tersebut.
“Karena saya yang korban, tapi malah saya pula yang dilaporkan,” jelasnya.
Ilmiati Daud juga menegaskan tak ada kontak fisik yang terjadi seperti kabar yang beredar.
“Saya juga heran (dilaporkan), karena saya tidak pernah sentuh dan tak ada kontak fisik,” jelasnya.
Bahkan, kata Ilmiati Daud setelah insiden yang terjadi, ia sempat mendatangi Polres Wakatobi untuk mengadukan insiden tersebut.
“Tapi saya masih anggap dia (Haliana) sebagai adik saya. Saya tidak mengira, hal ini terjadi pada saya,” jelasnya.
Ia pun membuka pintu damai jika niatan tersebut berjalan dengan baik.