Untuk posisi Menteri Luar Negeri, beberapa kandidatnya termasuk politisi Meutya Hafid, mantan Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani, dan Imam Sufaat.
Politisi PAN, Eddy Soeparno, masuk dalam daftar kandidat Menteri Perdagangan.
Beberapa nama baru juga masuk dan menarik adalah mantan politisi PDIP Budiman Sujatmiko. Ia digadang-gadang sebagai kandidat Menteri Desa dan Transmigrasi. Namun kans Budiman harus bersaing ketat dengan dua nama lain yakni Sekjen Partai Gelora Fahri Hamzah dan Waketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia.
Ada juga sosok politisi PSI, Helmi Yahya sebagai kandidat Menteri Koperasi, UKM dan Pasar Tradisional. Namun Helmi harus bersaing dengan dua kandidat yakni Giring Ganesha (Anggota Dewan Pembina PSI) dan Anggawira (Relawan Prabowo Pride).
Ada juga nama Yusril Ihza Mahendra, Jimly Asshiddique dan Hinca Pandjaitan sebagai tiga kandidat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Budiman Ngaku Tak Tahu Menahu
Budiman Sudjatmiko sendiri sudah angkat bicara terkait namanya yang masuk bursa menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.
“Wah, saya malah tidak pernah diajak bicara tentang posisi itu, baik oleh Pak Prabowo maupun Mas Gibran,” ujar Budiman sebagaimana dikutip dari pemberitaan Tempo pada Selasa (26/3/2024).
Dia mengatakan dirinya lebih banyak bicara tentang Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi, dan politik luar negeri jika ngobrol bersama Prabowo dan Gibran. “Membicarakan isu-isunya ya, bukan jabatan atau posisi apapun,” terangnya.
Namun, benarkah poster digital tersebut merupakan bocoran susunan Menteri Prabowo-Gibran?
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengaku tak tahu terkait dengan beredarnya nama tersebut. “Saya tak tahu soal ini,” kata Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan P Roeslani yang juga masuk dalam bursa menteri, Selasa (26/3/2024).
Tak hanya TKN, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani juga membantah informasi susunan kabinet yang beredar dimedia sosial. (X). Menurut Muzani, Prabowo sudah membicarakan berapa langkah yang akan dia diambil setelah resmi dilantik, termasuk soal susunan kabinet.
Bahkan, Muzani menambahkan tidak menutup kemungkinan Prabowo akan mengambil menteri yang juga telah bekerja di era pemerintahan Joko Widodo dan Ma’aruf untuk bekerjasama sebagai menteri selama satu periode.
“Sekarang ini Pak Prabowo menerima masukan dari berbagai tokoh, berbagai pihak tentang konsep bagaimana mengelola negara ini ke depan,” ungkap Habiburokhman.
Pemerhati Politik: Beredarnya Nama Calon Menteri Hanya Propaganda Sosok Yang Berambisi
Analis politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai, beredarnya susunan nama-nama menteri kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran di media sosial hanya sebuah propaganda. Menurutnya, propaganda itu berasal dari orang yang namanya ada dalam susunan kabibet yang beredar tersebut.