Seperti diketahui, isu yang dibawa dalam demo mahasiswa adalah terkait dengan penolakan terhadap sejumlah RUU yang dianggap kontroversial. Sementara itu, Aksi Mujahid 212 memprotes pemerintahan Presiden Jokowi.
Sementara itu sumber EDITOR.ID mengungkapkan bahwa tim intelijen negara saat ini sudah mencium adanya gerakan dan agenda massif untuk mengerakkan aksi massa. Aksi tersebut dimulai dari aksi pelajar yang dikondisikan dan direkayasa sedemikian rupa.
“Target mereka dalam aksi demo anak-anak pelajar itu ada korban yang jatuh, oleh karena itu peserta aksi diprovokasi untuk melakukan aksi secara anarkhis, Dan sekarang beberapa pelajar yang terdeteksi sebagai korlapnya masih terus diperiksa pihak polisi,” ujar sumber ini
Selain menggerakkan pelajar STM dan SMA, si dalang ini juga akan menggelar aksi secara bergelombang sebanyak beberapa kali. Namun aksi mereka yang pertama gagal. Aksi pelajar tak bisa menjadi triger untuk mendegradasi pemerintah. Konon akan digelar lagi aksi berikutnya dengan melibatkan ojek online dan emak-emak. “Hingga pelantikan Presiden 20 Oktober nanti situasi akan digoyang si penumpang gelap ini, tapi kami sudah indentifikasi mereka dan saatnya nanti mereka akan terkena sanksi dari perbuatannya,” katanya. (tim)