Derna, Libya, EDITOR.ID – Kota Derna-Libya diterjang banjir bandang setinggi 3 meter pada hari minggu malam, 10 September 2023, diakibatkan dari dua bendungan jebol. Video viral yang beredar di sosial media, direkam oleh seorang pelajar yang tinggal di Kota Derna sempat mengabadikan momen pertama detik-detik terjangan banjir bandang setinggi 3 meter menyapu jalan raya padat kendaraan, Minggu malam, 10 September 2023
Penampakan memilukan, jenazah 3 anak korban banjir terapung di air laut di Derna, seolah saling berpegangan tangan.
Selasa (12/9/2023)
Alhamdulillah, petugas evakuasi menemukan bayi dalam kondisi hidup dibawah reruntuhan rumah yang diterjang banjir, dan masih terlilit tali pusar, tetapi mereka tidak menemukan ibunya, Selasa (12/9/2023)
Peneliti menemukan fakta bahwa bendungan yang jebol dibuat dari bahan yang tidak layak peruntukannya. Dalam percakapan tersebut menyebut bendungan sebagian dibuat dari batu bata tanah. Rabu, (13/9/2023)
Banjir bandang menghancurkan sebagian besar kota dan menyeret apa saja menuju laut yang terjadi di Kota Derna, Libya — sedikitnya 11.300 orang tewas.
Hal itu diungkap oleh Tarek al-Kharraz, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Pemerintah yang mengawasi Libya timur, menurut stasiun televisi Libya al-Masar pada Selasa (12/9/2023).
Banjir bandang di Libya tersebut merobohkan bangunan, menenggelamkan kendaraan dan memblokir jalan, sehingga menghambat akses ke daerah yang paling terkena dampak.
Mayat-mayat tergeletak di mana-mana, di laut, lembah, dan bawah bangunan,” kata Hichem Abu Chkiouat, Menteri Penerbangan Sipil di Pemerintahan yang menguasasai wilayah timur, setelah mengunjungi Derna.
PBB mengatakan bencana banjir badai Daniel yang terjadi di Libya sebenarnya bisa dicegah ribuan kematian jika sistem peringatan dini dan manajemen darurat berfungsi dengan baik.
Dengan berfungsinya koordinasi yang lebih baik di negara yang dilanda krisis ini, jumlah korban jiwa bisa saja jauh lebih kecil, kata Organisasi Meteorologi Dunia PBB.
Laporan ini memperingatkan bahwa negara-negara lain yang dilanda konflik juga menghadapi kekurangan yang sama dan berbahaya dalam sistem peringatan dini mereka.
Sedikitnya 11.300 orang tewas dalam banjir bandang yang melanda Libya timur, dan ribuan lainnya dinyatakan masih hilang dikhawatirkan mereka telah tewas.
Lebih dari 20 Ribu orang dilaporkan telah mengungsi dan ribuan orang lainnya hilang. Dengan ini, jumlah korban tewas dikhawatirkan akan meningkat dalam beberapa hari mendatang.
Seperti halnya bencana alam lainnya, faktor perubahan iklim yang menyebabkan badai di Laut Mediterania dan Libya Timur saat ini sangat rentan.
Pemanasan global menyebabkan perairan Mediterania meluas dan permukaannya meningkat, mengikis garis pantai dan berkontribusi terhadap banjir, menurut pengamatan PBB.
Wilayah pesisir yang rendah, tempat sebagian besar penduduk Libya tinggal, berada pada risiko tertentu.