BNPB menyebut banjir ini mulai melanda Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, sekitar pukul 13.00 WIB. BPBD Bondowoso mencatat 200 keluarga terdampak banjir.
“Mereka mengungsi ke rumah tetangga atau kerabat terdekat. Ketinggian air genangan yang bercampur lumpur setinggi kurang lebih 60 cm,” imbuh dia.
Selain akibat hujan deras, Agus menyebut ada faktor karhutla di wilayah hulu yang membuat banjir bandang itu terjadi.
“Pantauan sementara BPBD setempat menyebutkan bahwa karthutla 2019 lalu di wilayah hulu atau pegunungan Ijen menjadi faktor kejadian banjir bandang tersebut,” ungkap dia.
Berdasarkan keterangan Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Kukuh, banjir per pukul 17.50 WIB sudah surut dan cuaca sudah cerah. Banjir ini sendiri tak menimbulkan korban jiwa.
“Dua orang luka ringan, satu orang (lansia) di rawat di Puskesmas. Kondisi Membaik,” kata dia.
Penjelasan BNPB sama dengan Polda Jatim, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan banjir bandang ini bermula akibat hujan deras di wilayah hulu, yakni pegunungan Ijen, yang gundul akibat karhutla.
“Hutan yang gundul di wilayah pegunungan ijen menjadi faktor terjadinya banjir bandang di Desa Sempol, Kecamatam Ijen ini. Kerugian materil masih dalam pendataan,” ujar dia.
Akibat bencana ini, setidaknya 200 kepala keluarga terdampak. “Kurang lebih 200 KK terdampak. Para korban mengungsi di rumah tetangga atau saudaranya. Tidak ada korban jiwa,” ujar Truno, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (29/1/2020). (tim)