Balikpapan, Kaltim,- Situasi Kota Balikpapan, Kalimantan Timur memanas usai penggiat media sosial mencaci maki dan menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rocky juga merendahkan Ibu kota Nusantara (IKN) yang berada di Kalimantan. Ulah Rocky Gerung ini membuat masyarakat di Balikpapan Kalimantan murka. Ratusan massa turun ke jalan.
Massa menggelar aksi demonstrasi menuntut Rocky Gerung segera ditangkap. Bahkan saking emosinya, dalam aksi demonstrasinya, warga melakukan aksi pembakaran ban di Simpang Enam Dome Jalan Ruhui Rahayu-Jalan Sjarifuddin Joes, Balikpapan, Kaltim, Rabu (2/7/2023).
Warga yang berdemonstrasi itu berasal dari Lembaga Persekutuan Adat Dayak Kalimantan Timur-Kalimantan Utara. Warga dayak tak terima Rocky Gerung menghina dan mencaci maki Presiden Joko Widodo meski diklaim sebagai kritik. Gerung sering melontarkan beberapa kata yang dinilai tidak patut diucapkan kepada seorang presiden.
Dalam aksinya massa demonstran bahkan sampai menyembelih hewan ternak sehingga darah hewan itu mengenai foto wajah Rocky Gerung yang mereka tuntut segera ditangkap dan diadili itu.
”Rocky Gerung, mulutmu harimaumu,” kata Ketua DPC LPADKT-KU Nasion Lasung.
“Sembelih hewan ternak ini simbol sakit hati kami warga Kalimantan Timur, provinsi yang terpilih menjadi tempat Ibu Kota Nusantara,” ujar Lasung disela-sela aksi demonstrasi.
Masyarakat Adat Dayak, lanjut Lasung, sangat marah karena Gerung mencaki maki Presiden Jokowi dalam hal pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Rocky juga melontarkan kata-kata yang tidak patut. Mulut Rocky yang kasar itu, menurut Lasung, benar-benar telah melukai hati warga Kalimantan Timur dan menghina martabat presiden.
Tokoh asli Dayak bumi Kalimantan ini kemudian menegaskan, Kalimantan Timur selama puluhan tahun dengan rela menyumbang pendapatan hasil Buminya, mulai dari masa kejayaan kayu hutan, minyak dan gas, hingga batubara sekarang, juga kelapa sawit, kepada negara ini.
“Hasil dari pendapatan itu hanya sekian persen saja yang kembali kepada Kalimantan Timur,” ujarnya.
“Ibu kota negara sebentar lagi akan pindah ke Kalimantan Timur dan ada orang yang tidak rela sampai menghina kepala negara yang melaksanakan gagasan itu,” kata dia.
Pada demonstrasi yang sempat memacetkan lalu lintas di simpangan itu, massa segera bergerak ke Kantor Polda Kalimantan Timur di mana bertemu dengan massa Fatayat Nahdlatul Ulama Balikpapan.
“Kami juga ingin membuat laporan polisi hal pernyataan Rocky Gerung tersebut,” kata Ketua Fatayat NU Balikpapan Elsa Safitri. Kaum ibu dan remaja perempuan NU ini berjumlah tidak kurang dari 150 orang.