Namun, menurut Idrus, ungkapan Bahlil soal “Raja Jawa” itu bukan merupakan sikap politik dari partai.
“Harus dibedakan antara pernyataan politik dan guyonan politik,” kata Idrus. (tim)
Istana tidak mau berspekulasi lebih lanjut mengenai sosok "Raja Jawa" itu.