Ditlantas Polda Metro Jaya telah siap melakukan pengamanan dan pengaturan terkait Operasi Ketupat Jaya 2018.(Sumber foto:
EDITOR.ID, Jakarta, – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, memprediksi puncak arus mudik Hari Raya Idul Fitri mulai terjadi pada tanggal 8 Juni 2018. Karena pada tanggal ini hari terakhir kantor liburan panjang cuti bersama Lebaran.
Polri menerjunkan 1.273 personel lalu lintas untuk melakukan pengamanan dan mengatur arus lalu lintas.
Petugas disiagakan untuk mengurai jalur lintas utara dan selatan yang sewaktu-waktu terjadi kepadatan dan lalin tidak bergerak karena meledaknya jumlah pemudik.
“Itu perkiraan nanti tanggal 8, 9, 10 Juni kalau prediksi kita. Ya arus mudik diprediksikan puncaknya tanggal 8 Juni sampai 11 Juni. Kalau arus balik 22 sampai 24 Juni,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisarsi Besar Polisi Yusuf, di Mapolda Metro Jaya, Senin (4/6/2018).
Dikatakan, Ditlantas Polda Metro Jaya telah siap melakukan pengamanan dan pengaturan terkait Operasi Ketupat Jaya 2018. 1.273 personel lalu lintas telah disiagakan untuk melaksanakan tugas di lapangan.
“Kalau untuk lalu lintas 1.273 personel. Kesiapan dari kita itu, kita sudah siap, baik lokasi maupun personelnya. Dari 1.273 ini kita bagi ke dalam beberapa pos pam, dan ada juga nanti yang mobile. Tidak semuanya di pos pam, ada nanti yang mobile,” ungkapnya.
Menyoal polisi akan melakukan pengaturan di titik mana saja, Yusuf menyampaikan, disemua titik jalur Cikampek, Jagorawi, Banten, termasuk di dalam kota.
“Semua titik jalur Cikampek, kemudian jalur Jagorawi, jalur ke Banten, termasuk di dalam kota, termasuk tempat-tempat pemberangkatan, ada beberapa terminal, stasiun, bandara,” katanya.
Ia menyampaikan, anggota Ditlantas Polda Metro Jaya nanti juga akan disebar di beberapa titik rest area yang diprediksi menjadi salah satu sumber kemacetan, seperti di KM 39 Jalan Tol Cikampek.
“Kami tempatkan anggota di sana, disiapkan juga jalur-jalur khusus. Kalau pun nanti di situ terjadi kemacetan, nanti kita alihkan ke beberapa tempat, atau kita buat contraflow dan lain sebagainya,” jelasnya.
Ia menambahkan, ada 142 pos pengamanan di wilayah hukum Polda Metro Jaya. “Status 142 pos pam itu berdasarkan hasil rapat koordinasi kemarin dengan lintas sektoral, maupun dengan internal kita. Kenapa dibuat pos pam, mungkin di situ rawan macet, rawan kriminalitas, rawan kecelakaan dan rawan-rawan lainnya. Sehingga perlu adanya kehadiran polisi di situ,” jelasnya.
Yusuf menuturkan, Polda Metro Jaya juga akan berkoordinasi dengan Polda tetangga terkait rencana operasi. “Sudah koordinasi tentang rencana operasi. Kita ada Polda Banten, kalau tidak salah itu seluruh Polda Jawa ditambah Polda Lampung, dan Bali.”
Ia mengatakan, berdasarkan pemantauan permasalahan yang terjadi di lapangan adalah penyempitan jalan akibat pembangunan infrastruktur jalan.
“Kalau pantauan kita masalah penyempitan jalan saja. Di Kilometer 19 sampai 39 (Tol Cikampek). Iya pembangunan LRT itu. Jadi banyak yang material-materialnya itu memakan badan jalan. Sehingga terjadi penyempitan,” ucapnya.
Ia berharap, pada saat arus mudik semua pekerjaan pembangunan infrastruktur berhenti semua. Sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas.
“Inginnya kita seperti itu. Mudah-mudahan pas operasi tanggal 6 nanti sudah tidak ada, sudah bersih. Harapan kita nanti itu pada saat mulai mudik, operasi, itu sudah bersih semua. Kalau pun belum selesai, bisa ditutup sementara. Nanti selesai mudik dilanjut lagi. Ya harapan kita seperti itu, tapi itu bukan kewenangan kita,” tandasnya. (tim)