Asri Hadi: Narkoba Flakka Bikin Pecandunya Jadi “Zombie” Terus Mati

Asri Hadi memperingatkan, bahwa Flakka sudah beredar di Indonesia dan bandarnya sudah ada yang tertangkap. Hanya saja, karena situasi, jenis narkoba ini tidak menjadi prioritas untuk ditangkal dan kurang dipahami, demikian bahayanya.

Flakka, yang merupakan campuran berbentuk kristal putih, diyakini memiliki efek yang dahsyat.

Narkotika jenis flakka yang ditemukan oleh BNN berbentuk serbuk.

Flakka mengandung bahan senyawa aktif kimia alpha-PVP. Zat ini adalah stimulan utama yang merangsang naiknya hormon dopamin. Dopamin semacam neurotransmiter di otak, yang apabila jumlahnya berlebihan, akan menimbulkan kesenangan berlebihan, agresivitas tinggi, hingga tak sadarkan diri.

“Efek sampingnya membuat penggunanya berperilaku seperti zombie bahkan dalam jangka panjang dapat menyebabkan meninggal dunia,” tutur Asri Hadi.

Flakka memiliki zat aktif berupa fentanyl derifat. Zat ini memiliki potensi 10.000 kali lebih kuat dibanding morfin. Selain itu, flakka juga mengandung senyawa kimia berupa MDPV (Methylenedioxypyrovalerone).

Masih menurut info dari media sosial, Flakka disebut memiliki potensi 100 kali lebih kuat daripada heroin. Ini adalah jenis narkoba baru yang sangat berbahaya.

Sebelumnya flakka digunakan sebagai obat-obatan. Hingga akhirnya ditemukan senyawa kimia berbahaya yang menyebabkan penggunanya berada dalam fase ilusi akut. Senyawa tersebut merangsang bagian otak yang mengatur hormon dopamin, serotonin dan mood.

Dalam sejumlah kasus, pengguna flakka merasa lebih kuat, percaya diri bahkan sampai-sampai ada yang menjadi gila. Seperti yang terjadi di Florida Selatan, Amerika Serikat, seorang pria merusak pintu kantor polisi saat dirinya masih dalam pengaruh Flakka.

Ada juga seorang gadis yang berlari di jalanan umum sambil berteriak bahwa dia adalah setan. Efek-efek tersebut yang dilihat orang seperti zombie.

Awalnya flakka diproduksi sebagai obat sintetis pada 2012. Obat ini kemudian dilarang penggunaanya karena para dokter menemukan zat yang sangat berbahaya pada obat ini.

Para dokter kemudian meningkatkan level yang sebelumnya terkategori obat sintetis menjadi narkoba paling berbahaya. Senyawa pada flakka meninggalkan efek yang lebih tahan lama.

Efek seperti sakau yang ditimbulkan flakka hanya berlangsung beberapa jam. Namun dapat terjadi secara permanen pada otak. Bahkan tidak hanya tinggal di otak, obat ini juga dapat menghancurkan otak karena akan berkeliaran lebih lama dari kokain.

Di Indonesia, zat yang terkandung dalam flakka saat ini tengah diteliti oleh BNN, Labfor Polri, BP POM, UI dan ITB.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: