Jakarta, EDITOR.ID,- Pengusaha hiburan malam asal Surabaya Ivan Sugianto masih cukup kuat dalam menghadapi kasus hukum yang menjeratnya. Terbukti sampai hari ini Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) tiba-tiba diam dan belum memberikan penjelasan ke publik darimana sumber uang Ivan, usai lembaga ini memblokir belasan rekening pribadi Ivan dan rekening bisnisnya, tempat hiburan malam, Valhalla Club.
Sebelumnya diketahui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah memblokir rekening pribadi Ivan Sugianto dan rekening bisnisnya, yakni usaha tempat hiburan malam Valhalla Club karena terindikasi adanya “aktivitas ilegal.”
Kepala PPATK, Ivan Yustiawandana mengungkapkan ada belasan rekening milik Ivan Sugianto yang diblokir sejak beberapa minggu lalu.
“Yang kami bekukan rekening IS untuk Valhalla Club dan yang terkaitnya,” ungkap Ivan. Valhalla yang dia maksud adalah sebuah klub malam di Surabaya.
“(Yang diblokir) beberapa belas aja. (Masih) Berkembang terus,” lanjutnya.
Penelusuran ini masih berkembang dan PPATK juga masih menghitung nominalnya.
“Nilai masih dihitung,” ujar dia.
Rekening diblokir PPATK karena terindikasi judi online
Saat menelusuri aliran dananya, Ivan mengatakan tim analis PPATK menemukan sejumlah transaksi terkait dengan judi online.
“Terdapat pihak-pihak yang diduga terkait judol yang terkoneksi dengan yang bersangkutan,” ungkap Ivan saat dihubungi, beberapa waktu lalu.
Ivan menambahkan, saat ini PPATK telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait pemblokiran rekening tersebut. “Nanti biar penyidik yang akan mendalami yang bersangkutan,” ungkap dia.
Namun hingga kini PPATK tak lagi melanjutkan kabar temuannya soal uang ilegal Ivan yang konon didapat dari hasil judi online. Ivan juga belum menjelaskan secara detail apakah Valhalla masih satu klaster dengan judol yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).
DPR Desak Polisi Usut Harta Ivan
Semakin kaburnya kasus uang ilegal milik Ivan Sugianto ini memaksa Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni ikut turun tangan.
Ahmad Sahroni mendesak polisi mengusut tuntas temuan PPAT soal Keuangan Ilegal milik Ivan Sugianto. Desakan itu disampaikan politisi Partai Nasdem itu usai menyampaikan Ivan Sugianto di Mapolrestabes Surabaya pada, Sabtu 16 November 2024.
“Kasus Ivan ini, diusut saja hingga tuntas. Termasuk temuan PPATK-nya, kemarin kan ada indikasi kejahatan keuangan. Nah itu silahkan lanjut ditelusuri,” kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Minggu 17 November 2024.
Rekening Dibekukan PPATK Berarti Ada Transaksi Janggal, Kenapa Diam?
Soal temuan ini, pakar hukum pidana dari Universitas Trisaksi, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan ketika rekening seseorang dibekukan oleh PPATK berarti ada sejumlah transaksi yang terjadi secara berkelanjutan dan mengarah pada dugaan pencucian uang.