Ambil Hikmah Kisah Pengemis Pati Dugem dengan Pemandu Karaoke dan Penemu Anjing Milik Konglomerat

Mengambil hikmah dari kisah hidup pengemis di Pati, Jawa Tengah, hasil mengemisnya dari meminta-minta, dari mengais-ngais rejeki dijalannan, pada malam harinya uang yang berhasil didapatkan dihabiskan untuk "Dugem" (dunia gemerlap) bersama dengan pemandu karaoke dan kisah yang tak kalah menariknya seorang pengemis menemukan seekor anjing milik Konglomerat

Orang tua si anak pemilik anjing panik, pasalnya anjing anaknya hilang karena anjing tersebut adalah anjing ras sangat mahal harganya.

Si anak orang kaya itu tak henti-henti merengek-rengek ke orang tuanya hingga si anak tak mau dibelikan anjing lain sebagai penggantinya.

Maka orang kaya tersebut terpaksa mengambil keputusan dengan membuat pengumuman dengan membayar stasiun TV – TV untuk sesegera mengumumkan narasinya, “Siapa yang menemukan anjing kesayangan anaknya akan diberi hadiah U$ 2.000”.

Tak hanya mengumumkan ke TV, konglomerat itu meminta media terkemuka lainnya hingga media online — serta meminta polisi setempat untuk membantu mencari keberadaan anjing tersebut.

Keesokan harinya ketika si pengemis, melihat
pengumuman tersebut di sebuah tiang listrik di pinggiran kota (rupanya pihak polisi lah yang membuat pengumuman tesebut yang menyebar dengan menempel pengumuman di tiangĀ² listrik dan tempat strategis lainnya), sang pemgemis pun tergesa – gesa kembali pulang
ke rumahnya untuk menukar anjing tersebut dengan uang.

Sebelum sampai di gubug nya saat diperjalanan ingin ngopi, tak sengaja mendengar berita pengumuman dari TV di sebuah warung makan.

Pengemis ini serius melihat tayangan TV yang sedang mengumumkan anjing tersebut, namun dari pengumuman di TV jumlah hadiahnya berbeda dengan yang dia lihat di tiang listrik, berubah menjadi U$ 3.000.

Si pengemis menjadi urung kembali ke gubugnya dan balik kanan melanjutkan ke Kota menjalankan profesinya sebagai pengemis jalanan.

Karena si konglomerat ini belum juga mendapat tanggapan dari pengumuman – pengumuman yang sudah dilancarkan untuk segera menemukan anjing kesayangan anaknya, di hari ke 3 hadiahnya ditambahkan lagi oleh si konglomerat, hari ke 4 di tambah lagi besaran hadiahnya, hari 5 begitu juga si pengemis memantaunya dari warung makan tempat dia ngopi.

Hadiahnya sudah sangat menggagetkan seluruh penduduk kota. Ketika pengemis tersebut bergegas pulang ke gubuknya untuk
mengambil anjing itu, diluar dugaan anjing itu sudah mati kelaparan.

Maka bisa dijadikan pembelajaran dari kisah si pengemis tadi, bahwa si pengemis itu tetap menjadi pengemis.

Padahal sesungguhnya dalam kehidupan banyak kesempatan bagus yang segera harus diambil keputusan yang tepat dan benar untuk meraihnya — namun harapan angan-angan manusia terkadang terpengaruh oleh angan-angan nya seperti kisah si pengemis tadi yang mungkin terlalu tinggi buatnya.

Bahwa dari pengumuman di tiang listrik tadi sebenarnya sudah hampir mendekati sebuah target, terkadang faktor lain bisa mengubah arah menjadi jauh dari target yang semestinya sudah menjadi rejekinya — namun dengan adanya iming-iming untuk vmemperoleh yang lebih tinggi lebih besar lagi raiblah semuanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: