“Ini juga adalah hal yang menarik. Karena Ahok belum tentu mau menerima begitu saja. Karena yang selama ini terjadi dan sudah jadi kebiasaan, penunjukan audit eksternal di sana yang hanya formalitas,” katanya.
“Pak Ahok tentu mau melihat sejauh dan sedalam profesionalisme daripada audit yang akan mengaudit itu. Mudah-mudahan Pak Ahok juga mendatangkan Auditor hukum independen di sini Jadi bukan sekedar audit eksternal tapi audit independen hukum,” tambahnya.
Lalu tugas Ahok kemudian juga akan memantau aktivitas pelaksanaan corporate governance antara pihak internal perusahaan secara berkala. “Nah ini juga akan menjadi bulan bulanan lah istilahnya implementasi good corporate governance apakah sudah sesuai. Karena selama ini di tubuh Pertamina ya hanya formalitas saja,” tuturnya.
Kemudian tugas-tugas Pak Ahok selain daripada itu itu melaksanakan kewajibannya sebagai pengawas dalam memberikan nasihat kepada direksi dalam rangka melaksanakan undang-undang dan anggaran dasar,” katanya.
“Sehingga dari 11 tugas dan peran komisaris utama kalau dioptimalkan saya yakin dari hulu sampai hilir ini akan menjadi hal yang luar biasa dan semua yang namanya kebocoran yang masuk dalam kantong pribadi oknum-oknum di Pertamina maupun yang di luar Pertamina akan terpangkas semua dan itu menimbulkan suatu ekses yang besar terhadap perekonomian Indonesia dan mudah-mudahan kehadiran pak Ahok di sana bisa memberi manfaat,” sambungnya.
Dan fungsi yang sangat besar untuk mendongkrak pendapatan negara melalui perusahaan Pertamina. Dan bisa dikatakan sumber mata air uang di situ bentuk devisa negara. (tim)