Sementara untuk Nicke, pemanggilan dilakukan terkait program perusahaan. Pemanggilan dilakukan untuk memastikan program yang direncanakan berjalan dan bahkan kalau bisa cepat.
Erick mengaku harus melihat secara komprehensif sebelum mengambil sebuah keputusan, termasuk saat merotasi atau mengganti direksi BUMN. Erick menilai perlu ada sinkronisasi antar-BUMN dalam setiap klaster.
“Sama, saya menekankan Pertamina dan PLN, itu masalah geothermal saja kan belum tuntas, padahal kita ingin punya 2,4 giga watt,” ucap Erick.
Erick mengatakan BUMN harus saling berkolaborasi, termasuk Pertamina dan PLN. Erick mencontohkan sejumlah keberhasilan konsolidasi program seperti holding rumah sakit hingga hotel pun tak lepas dari sinergitas antarBUMN untuk saling bahu membahu memperkuat ekosistem.
“Kalau geothermal ini menjadi kesepakatan bersama kan itu bisa Kemenkeu punya saham, lalu PLN punya saham, tapi kan intinya kita punya 2,4 gW yang maba ini kan baseload itu yg kita dorong,” kata Erick.
Ahok Layak Jadi Dirut Pertamina
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan Ahok tak layak diberikan jabatan sementereng itu lantaran kinerjanya selama masuk Pertamina juga masih amburadul. BUMN itu kerap merugi hingga milyaran bahkan triliunan rupiah.
Jadi kata dia jika rumor itu menjadi kenyataan, maka Jokowi juga patut disalahkan karena dia terlampau memanjakan Ahok.
“Kalau memang benar Ahok akan dijadikan Dirut Pertamina menggantikan Nicke Widyawati seperti rumor keras saat ini, itu berarti Ahok sangat dimanjakan Jokowi,” ujar Muslim kepada wartawan Kamis (20/7/2023).
Lantaran nihil prestasi selama masuk Pertamina, Muslim bahkan berani mengklaim bahwa perusahan milik negara itu bakal semakin hancur ke depannya. Ahok kata dia bakal mengumbar cara kerja ngawur mengelola PT Pertamina. (tim)