Begini kalimat pengaduan kedua dari Reza:
“……Mas Wapres, bagaimana sebetulnya keberadaan mobil Esemka? Di mana pabrik dan dealernya?
Berapa harganya? Berapa lama indent-nya? Kenapa Esemka tidak dijadikan sebagai mobil dinas Wapres?
Reza Indragiri Amriel
“Anehnya, boro-boro ada solusi, boro-boro ditanggapi, hari ini sepertinya WhatsApp saya yang satu itu, tidak dibuka sama sekali, tidak sampai ke handphone-nya pengaduan Wapres Gibran, karena centangnya cuma satu,” ungkap Reza.
Sarjana psikologi dari UGM itu juga menyoroti respons atas pengaduan yang menurutnya tidak keren.
“Kalau mau keren ya dibikin canggih sedikit; Terima kasih Sobat Reza, misalnya begitu, ya. Terima kasih Sobat Reza, terima kasih atas kepercayaan sobat untuk menyampaikan persoalan kepada kami. Akan kami coba kami carikan solusi terbaik. Salam, Wapres Kebanggan, Gibran. Ponakan paman,” ujar Reza.
Dia memperkirakan saluran Lapor mas Wapres layu sebelum berkembang. “Alih-alih mendatangkan solusi bagi problematika warga, justru malah memunculkan trauma bagi pemiliknya,” kata Reza Indragiri sebagaimana dilansir dari jpnn.com. (tim)