Langkah selanjutnya, polisi akan memanggil kembali saksi-saksi terkait untuk diperiksa lebih lanjut.
Polisi: Sudah 20 Saksi Diperiksa, Termasuk Pengelola Kolam Renang
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan total sudah 20 saksi diperiksa terkait kasus ini. Saksi yang diperiksa antara lain, Tamara Tyasmara, Angger Dimas, pengelola kolam renang, dan sopir.
“Dalam rangkaian penyelidikan meninggalnya seorang anak laki-laki ini, telah dilakukan pengambilan keterangan dalam rangka penyelidikan yaitu klarifikasi setidaknya ada 20 orang yang sudah diperiksa,” ujar Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Selasa (6/2/2024).
Polisi juga sudah menjelaskan berapa saksi yang diperiksa dan kronologi meninggalnya anak Tamara Tyasmara.
Kronologi Kejadian
Kronologi meninggalnya Dante berawal saat bocah berusia 6 tahun itu berada di area kolam renang umum di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur pada Sabtu (27/1/2024) sekitar pukul 17.30 WIB.
Saksi di lokasi disebut sempat melihat putra Tamara Tyasmara itu muntah-muntah di kolam renang. Saat dikeluarkan dari kolam renang Dante sudah tak sadarkan diri.
“Ada beberapa saksi yang melihat korban sedang berenang di kolam berenang kemudian, dan latihan berenang ya. Kemudian ada yang melihat korban muntah-muntah dan ketika diangkat ke atas korban sudah tidak sadarkan diri,” kata Ade Ary kepada wartawan, Selasa (6/2/2024).
Kemudian Dante dibawa ke Rumah Sakit Islam menggunakan mobil pribadi dan dinyatakan meninggal dunia saat tiba di IGD.
“Kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit Islam dengan menggunakan mobil pribadi. Kemudian sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia,” jelasnya.
Luka Bekas Gigitan dan Lebam
Saat dilakukan ekshumasi dan autopsi terdapat bekas luka gigitan dan lebam di tubuh sang anak. Terkait itu, Tamara Tyasmara mengatakan itu adalah bekas gigitannya saat mengetahui anak dinyatakan meninggal dunia di IGD.
Tamara Tyasmara menggigit, mencubit, dan memukul sang anak dengan harapan sang anak kembali bangun. Namun, hal itu sia-sia dilakukan Tamara Tyasmara.
“Waktu Dante udah di IGD, aku gigitin semuanya. Sebadan aku cubit semua buat ada respons. Itu niat aku (agar Dante bangun dan merespons). Aku pukulin semuanya, niatnya mau bangunin Dante,” lanjutnya ketika ditemui di TPU Jeruk Purut, kemarin.
Polisi terus mengusut penyebab sang anak yang meninggal diduga karena tenggelam.
Setelah Angger Dimas mencabut surat penolakan autopsi akhirnya polisi melakukan ekshumasi dan autopsi kemarin.
Dante Dititipkan Pada Sosok yang Dipercaya Tamara
Tamara Tyasmara mengatakan sang anak berenang tidak sendirian. Ada orang dewasa yang mendampingi sang anak.