Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut barat sebagai “imperium kebohongan” sebagai respon atas gelombang sanksi baru-baru ini kepada Rusia, atas operasi militer khususnya di Ukraina.
“saya mengundang anda untuk membahas isu-isu ekonomi dan keuangan dengan mengingat sanksi yang disebut masyarakat barat, sebuah imperium kebohongan, sebagaimana saya menyebutnya dalam pidato saya, yang sedang diarahkan terhadap negara kita,” ungkap Putin di depan para pejabat tinggi pemerintahan, melansir RT, Senin (28/2).
Istilah “imperium kebohongan” diciptakan oleh Putin pada Kamis (24/2) lalu, ketika ia mengumumkan peluncuran serangan di Ukraina. Ia beranggapa AS merupakan “kekuasaan yang membentuk sistem”, sehingga secara kolektif barat bisa disebut sebagai “kekaisaran”.
?Ngomong-ngomong, politisi, ilmuwan politik, dan wartawan Amerika sendiri menulis dan mengatakan bahwa, pada tahun-tahun belakangan ini, ‘imperium kebohongan’ yang sesungguhnya telah diciptakan di Amerika Serikat. Sulit untuk tidak setuju dengan itu, karena bagaimanapun itu benar,” kata Putin.
Sebelumnya, Kremlin menjelaskan bahwa operasi Rusia di Ukraina telah menjadi satu-satunya pilihan yang tersisa untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut di negara itu dan menghentikan Kiev dari serangan habis-habisan terhadap daerah yang memisahkan Donetsk dan Lugansk di wilayah timur negara itu.
Maka dari itu, sebelum serangan, Moskwa secara resmi mengakui republik rakyat di sana sebagai negara merdeka.
Kiev, bagaimanapun, mengklaim serangan itu “tidak beralasan”. Mereka bersikeras bahwa serangan itu tidak memiliki rencana apa-apa untuk merebut kembali daerah yang memisahkan dengan paksa.
Donetsk dan Lugansk terpisah dari ukraina pada tahun 2014 setelah kudeta Maidan, yang menggulingkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis di negara itu.
Meskipun pertempuran berskala besar berakhir dengan perjanjian Minsk tahun 2014-15, peta jalan keluar dari krisis yang telah ditetapkan kesepakatan itu tidak pernah diterapkan. Sementara republik-republik yang bertahan selama bertahun-tahun itu dalam kondisi perang skala kecil yang menewaskan ribuan orang.