EDITOR.ID, Jakarta,- Situasi di Ukraina kembali memanas setelah informasi intelijen Amerika mengungkap adanya aktivitas yang memperlihatkan Rusia mengirimkan lebih banyak pasukan ke wilayah perbatasan Ukraina.
Kehadiran tentara Rusia ini dikhawatirkan akan memantik krisis menuju perang. Padahal pihak Barat menginginkan adanya dialog dalam menyikapi masalah krisis Ukraina. Hal ini diungkapkan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin.
Bahkan menurutnya belum melihat penarikan pasukan seperti yang diumumkan negara itu beberapa hari lalu.
“Meskipun Rusia telah mengumumkan memindahkan pasukannya kembali ke garrison, kami belum melihatnya. Faktanya, kami melihat lebih banyak pasukan bergerak ke wilayah itu, wilayah perbatasan itu,” kata Austin sebagaimana dikutip CNBC Indonesia dari AFP, Jumat (18/2/2022).
Pernyataan ini tak lama setelah Ukraina mengatakan masih ada pasukan Rusia dekat dengan wilayahnya. Jumlah yang ditempatkan Moscow kabarnya mencapai 149 ribu.
“Kami mengamati divisi pasukan Rusia yang berjumlah 129 ribu. Dan jika digabungkan dengan komponen angkatan laut dan udara, angka ini mencapai 149 ribu,” kata Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov.
Beberapa hari lalu, Rusia sempat mengumumkan penarikan tentaranya dari beberapa wilayah. Kementerian Pertahanan mengumumkan pasukan yang telah menyelesaikan latihan diminta untuk kembali ke pangkalan.
Kementerian itu juga membagikan video aktivitas pemindahan. Terlihat sejumlah tank dan kendaraan lapisan baja yang dimuat dalam gerbong kereta api.
Selain itu sejumlah perangkat keras akan dipindahkan dengan menggunakan truk. Para tentara akan berbaris menuju ke pangkalan.
Kantor berita Rusia, Interfax mengatakan untuk latihan skala besar di seluruh negara masih berlanjut. Namun beberapa unit di wilayah Selatan dan Barat yang telah menyelesaikan latihan akan mulai kembali ke pangkalan. (tim)
