Wagub Emil Dardak Tekankan Pentingnya Kerja Sama Ekonomi Antar Negara

Wagub Emil Dardak dalam Webinar BRAUSC, Kamis (17/2)

EDITOR.ID, Surabaya,- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyebutkan bahwa banyak sekali dorongan agar Indonesia menjadi bangsa yang mandiri. Namun dia merasa cukup berat di tengah kolaborasi antar negara di dunia.

Hal itu disampaikan Wagub Emil dalam Webinar “Youth and Nationalism: Sharing from Indonesia-Japan” yang diselenggarakan oleh Brawijaya Undergraduate Student Conference (BRAUSC) 2022 Program Studi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya, Kamis (17/2).

“Kita menyadari bahwa dorongan untuk mandiri sangatlah tinggi. Untuk negara sebesar Indonesia tentu kita juga terdorong untuk membangun kemandirian Bangsa,” ujar Wagub Emil.

“Tapi di saat yang sama, memaksakan untuk mandiri sendiri di saat negara lain saling berkolaborasi, tentu sangatlah berat,” lanjutnya.

Emil menekankan pentingnya untuk membangun suatu tatanan yang solid, dengan keberadaan negara-negara lain.

Dia berharap dengan posisi Indonesia sebagai Presidensi G20 pada tahun ini bisa sebagai kreeator agenda global.

“Maka dari itu dengan eksistensi Indonesia di G20, sebagai presidensi tahun ini, maka kita berharap bisa set the global agenda,” tandasnya.

Emil mengungkapkan bahwa kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang sejauh ini sangat baik. Ekspor Indonesia secara keseluruhan sekitar 30% tertuju ke Jepang.

“Jepang adalah salah satu negara yang menjadi mitra dagang kita yang utama. 30% dari ekspor kita ke Jepang, bahkan nilai impor kita jauh lebih besar,”

Emil mengatakan dengan adanya ekspor tersebut, Jepang juga menyumbang devisa dalam jumlah besar ke Indonesia. Selain itu, Jepang menjadi negara dengan jumlah investasi terbesar keempat di Indonesia.

Oleh karenanya, menurut Emil, sangat logis bila Indonesia terus membangun hubungan yang baik dengan Jepang.

?Seperti bagaimana kita harus mendorong kemampuan produsen lokal untuk memenuhi standar para pembeli-pembeli Jepang,? ungkapnya.

Turut hadir sebagai pembicara, dosen Hubungan Internasional dari tiga kampus, yakni Joko Susanto (Universitas Airlangga), Yusy Widarahesty (Universitas Al Azhar Jakarta), dan Amalia Andini (Universitas Brawijaya).

Webinar ini juga turut dihadiri oleh Kepala Program Studi Hubungan Internasional Mely Noviryani dan Wakil Dekan III FISIP Unibraw Bambang Dwi Prasetyo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: