EDITOR.ID, Jakarta,- PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) kembali mencatatkan kinerja positif berdasarkan Laporan Keuangan per tanggal 30 September 2018 (Unaudited), hingga triwulan 3/2018 WEGE meraih laba Rp287,50 miliar atau naik 64,20% (yoy) dari capaian laba bersih di periode yang sama tahun lalu Rp175,09 miliar.
Peningkatan laba bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan (tidak termasuk proyek kerjasama operasi/KSO) di triwulan 3/2018, yaitu mencapai Rp3,87 triliun atau naik 61,25% dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp2,40 triliun.
Adapun, kas dan setara kas per 30 September 2018 sebesar Rp1,01 triliun, total ekuitas senilai Rp1,96 triliun dan total aset sebesar Rp5,78 triliun.
Sementara itu terkait cash flow perusahaan per 30 September 2018, WEGE membukukan arus kas dari aktivitas operasi mencapai Rp120,4 miliar yang berasal dari pencairan piutang serta pembayaran uang muka dari pelanggan.
Untuk Capex 2018, WEGE telah merealisasikan sebesar Rp211 miliar atau 31% dari total dana Capex yang dialokasikan tahun 2018 sebesar Rp677 miliar.
“Dari pertumbuhan revenue dan laba bersih yang signifikan di periode kuartal III/2018, arus kas operasi perusahaan yang positif, rasio hutang (DER) yang rendah dibawah 2X serta ROE sebesar 14,7% mencerminkan fundamental WEGE yang sehat dan tumbuh,†jelas Direktur Keuangan Abiprayadi Riyanto.
Menurut Direktur Utama Nariman Prasetyo, pencapaian ini didasari pada komitmen untuk fokus pada peningkatan laba perusahaan salah satunya melalui pengelolaan keuangan terutama biaya dengan baik serta mampu mengendalikan kontrak-kontrak yang diperoleh melalui efisiensi pengendalian secara berjenjang dan sentralisasi.
Kinerja WEGE Hingga September 2018
Capaian Kontrak Baru hingga September 2018 telah mencapai Rp6,41 triliun atau 81,86% dari target Kontrak Baru tahun 2018 sebesar Rp7,83 triliun.
Dari perolehan tersebut realisasi Kontrak Dihadapi (Order Book) hingga September 2018 menjadi Rp15,29 triliun atau telah mencapai 92,16% dari target Order Book tahun 2018 sebesar Rp16,59 triliun.
“Kami yakin target perolehan kontrak baru sebesar Rp7,83 triliun di tahun ini dapat tercapai karena di kuartal IV ini WEGE tengah membidik proyek rumah sakit pemerintah, proyek hotel milik BUMN dan proyek apartemen milik swasta,†ujar Nariman optimis.
Capaian kontrak baru yang telah diperoleh tersebut antara lain; Rehab Total Gedung Sekolah DKI (Paket 1, 2 dan 5), Infrastruktur Assistent Center SDM Siber & Sandi Negara Jakarta, Tamansari Emerald Surabaya,
Kemudian ada proyek Benhil Central Jakarta, Apartemen Cornel dan Denver Surabaya, Pengembangan Gedung RSUD Cengkareng, The Grandstand Apartment Surabaya, Gedung Terminal dan Fasilitas Penunjang Paket 1 Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin.
Transpark Cibubur, Ruko & Sekolah Podomoro Golf View Cimanggis, Gedung Fasilitas Produksi Media, Surveilans dan Epidemilogi, Teknik dan Pengawasan Mutu PT Biofarma (Persero).
Perluasan Gedung Terminal Penumpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Transmart Majapahit Semarang dan Transmart Pekalongan dengan komposisi perolehan kontrak baru; pemerintah 19%, BUMN 15% dan swasta 66%.
“Porsi kontrak baru berasal dari eksternal, di luar dari proyek-proyek yang berasal dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) selaku Holding Company,†jelas Nariman.
Target 2018
WEGE menargetkan pada tahun 2018 akan memperoleh kontrak dihadapi sebesar Rp16,59 triliun atau naik sebesar 28,2% dari realisasi tahun 2017.
Total kontrak dihadapi ini terdiri dari target kontrak baru tahun 2018 sebesar Rp7,83 triliun dan carry over tahun 2017 sebesar Rp8,76 triliun.
“Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2018 direncanakan berasal dari Pemerintah: 30%, BUMN: 30% dan Swasta: 40%,†tegas Nariman.
Sementara itu, untuk pendapatan (termasuk Penjualan KSO) WEGE menargetkan pendapatan tahun 2018 Rp5,88 triliun naik 51,2% dari realisasi 2017 sebesar Rp3,89 triliun sedangkan target laba bersih tahun 2018 Rp443 miliar atau naik 49,8% dari realisasi tahun 2017 sebesar Rp295,75 miliar.
Terkait pengembangan bisnis di tahun 2018, perusahaan menggelontorkan Belanja Modal sebesar Rp667 miliar yang diperuntukkan untuk Fixed Asset, Concession Development dan Industry Development & Specialist. (edo)