Kejar 180 Ribu Barel, Pertamina Targetkan Ngebor 500 Sumur di Blok Rokan

ilustrasi pengeboran minyak

EDITOR.ID, Jakarta,- Blok Rokan mulai dieksplorasi secara maksimal oleh “pemilik barunya” PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Sub Holding Hulu Pertamina ini tancap gas! mentargetkan bisa mengebor 500 sumur pada tahun 2022 untuk mengejar target 180 ribu barrel minyak mentah.

Sepanjang bulan Januari 2022 saja Pertamina sudah berhasil melakukan kegiatan pengeboran 31 sumur. Artinya, PHR mampu mengebor rata-rata satu sumur per hari.

PHR merencanakan pengeboran 400-500 sumur baru pada tahun ini, dengan target produksi rata-rata tahunan sekitar 180 ribu barel minyak per hari (BOPD). Untuk mendukung upaya pencapaian tersebut, PHR akan mengoperasikan setidaknya 20 rig pengeboran.

“Di tengah aktivitas yang masif dan agresif, prioritas utama kami adalah keselamatan. Setiap pekerja datang bekerja dalam kondisi sehat, pulang juga harus dalam kondisi selamat tanpa kurang suatu apapun,” tegas Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin, Kamis (3/2/2022).

Setiap pekerja di lingkungan Pertamina, lanjut Jaffee, diberikan hak untuk menghentikan pekerjaan jika melihat situasi yang tidak selamat. “Hak itu disebut dengan Stop Work Authority. Produksi memang penting, tapi keselamatan pekerja jauh lebih penting,” cetusnya.

Ketika alih kelola WK Rokan dari operator sebelumnya pada 9 Agustus 2021, PHR hanya mengoperasikan 9 rig pengeboran. Hanya dalam tempo sekitar lima bulan, PHR berhasil menambah jumlah rig pengeboran menjadi 18 rig. Rencana kerja yang masif dan agresif itu berhasil menaikkan produksi WK migas terbesar kedua di tanah air ini, dengan mengebor lebih dari 130 sumur baru pada tahun lalu.

Tidak hanya pengeboran sumur baru, optimalisasi produksi WK Rokan juga ditempuh dengan menjaga kinerja base production. Dari 29 rig work over atau rig kerja ulang yang beroperasi saat ini, rencananya akan ditambah hingga 36 rig kerja ulang.

Tingkat produksi WK migas yang berlokasi di Riau ini sangat penting dalam mendukung ketahanan energi nasional. WK Rokan menyumbangkan hampir 25% dari total produksi minyak nasional.

Sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia, upaya pencapaian target produksi harus didukung penyediaan barang dan jasa pendukung secara tepat waktu, penyiapan lahan, dan dukungan dari para pemangku kepentingan terkait, baik itu pemda maupun masyarakat sekitar.

Selain itu, dari sisi teknis operasional, PHR WK Rokan berupaya menjaga keandalan fasilitas dan peralatan operasi, meningkatkan kapasitas fasilitas produksi untuk menyesuaikan dengan peningkatan produksi, menjajaki teknologi baru serta mengembangkan migas non konvensional dalam rangka mengoptimalkan produksi.

Operasi PHR memberikan manfaat berganda (multiplier effect) seperti penciptaan lapangan kerja dan peluang bisnis bagi pengusaha lokal yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Peningkatan intensitas kegiatan hulu migas di WK Rokan tentu turut meningkatkan denyut aktivitas ekonomi dan nilai investasi di Riau.

Tak hanya dari kinerja produksi migas, PHR juga berupaya memberikan manfaat dan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasinya melalui program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: