EDITOR.ID, Surabaya,- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan bahwa masyarakat Jatim sangatlah luar biasa, karena hampir dua tahun mengalami pandemi Covid 19, masyarakat Jatim bukanlah mengeluh karena kondisi tetapi berdamai dengan situasi.
?Daya elaktibilitas masyarakat Jatim sungguh luar biasa. Inilah suasana yang harus kita tangkap, semangat masyarakat Jatim,? ujar Gubernur Khofifah saat memimpin apel pagi di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Prov Jatim, Senin (3/1/2022).
Melihat hal ni, kata Gubernur, maka bidang-bidang lainya seperti koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) hendaklah bergerak cepat. Begitu pula bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, perindistrian perdagangan dan kesehatan.
Terkait terdeteksinya varian Omicron di Surabaya, masyarakat Jatim harus tetap waspada, namun jangan ?panik.
?Oleh karena itu saya mohon tetap kita melakukan koordinasi semaksimal mungkin vertikal horizontal. Yakni kordinasi dengan berbagai lembaga pengambil kebijakan dan berbagai forum koordinasi pimpinan daerah,” tambahnya.
Sementara di bidang pendidikan, Gubernur berharap untuk mempercepat vaksinasi pada siswa.
?Cek per sekolah vaksinasi siswanya harus sudah di atas 60 persen. Hal ini sesungguhnya sudah bisa dikoordinasikan, kalau SMP, SD, dan TK dikoordinasikan dengan tim satgas kabupaten/kota setempat. Namun jika SMA, SMK, dan SLB maka kordinasinya dengan provinsi,? terangnya.
“Tolong segera dilakukan untuk bisa segera Pertemuan Tatap Muka (PTM) karena sudah memungkinkan 100 persen, dengan catatan ada komitmen dari penyelenggara sekolah bahwa protokol kesehatan diterapkan sangat ketat,” pesannya.
Pembelajaran tatap muka dinilai sangat penting ketika vaksinasi publik sudah di atas 70 persen. Hingga saat ini ada 30 kabupaten/kota yang vaksinasi publiknya di atas 70 persen, dan ada 29 kabupaten/kota yang vaksinasi lansianya sudah di atas 60 persen, serta ada 5 kabupaten/kota, yakni 1 Kabupaten dan 4 kota yang vaksinasi anaknya sudah di atas 60 persen.
?Tolong segera di exercise untuk menentukan persentase berapa banyak pembelajaran tatap muka bisa dilakukan di masing-masing unit pendidikan, baik itu SMA, SMP, SD, maupun TK,” ujarnya.
Gubernur juga mengingatkan kewaspadaan masyarakat bahwa adanya ancaman La Nina disertai hydrometeorology. Menurut BMKG kemungkinan bisa sampai Februari, namun ada yang juga memberikan peringatan bahwa La Nina ini berlangsung sampai April.
“Kita melihat bahwa lahar dingin dari Semeru kemarin justru jumlahnya lebih
besar dari yang sebelumnya, tapi karena sudah dilakukan antisipasi dan kewaspadaan, alhamdulillah bisa dievakuasi sebelum lahar dingin itu mengalir. Artinya kewaspadaan, kewaspadaan, dan kewaspadaan. Mitigasi, mitigasi, dan mitigasi, tolong seluruh tim BPBD kerja secara komprehensif. Saya tahu sodara sudah bekerja luar biasa, tapi bahwa hari ini tantangan kita juga luar biasa,” tambahnya.
Diakhir sambutan gubernur penyampaian kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan, dan berharap diberikan kesehatan kekuatan dan kekompakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Begitu pula diberikan kesuksesan dan memudahkan semua langkah menuju Jawa Timur dengan optimis Jatim bangkit.
?Terima kasih semuanya selamat bekerja semuanya salam sehat sukses bahagia, jangan lupa bahagia,” pungkasnya. (Tim)