EDITOR.ID, Jakarta,- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN),?Komjen Pol Petrus Reinhard Golose?mengukuhkan Kelompok Ahli?BNN?yang berjumlah 14 orang, Rabu (15/12/2021).
Ahli jaringan narkoba internasional Komjen Pol (Purn) Drs Ahwil Lutan, SH MBA MM. Komjen Pol Purn Ahwil Luthan diberi amanah sebagai koordinatornya.
Mereka bertugas membantu memberikan gagasan atau ide strategis serta terobosan dalam mengantisipasi dan menangani?kejahatan narkotika?di Indonesia.
Berikut nama-nama Kelompok Ahli yang dikukuhkan.
1. Drs Ahwil Luthan SH MM MBA (koordinator)
2. Drs Primus Dorimulu
3. Dr HM Asrorun Ni’am Sholeh MA
4. dr Danardi Sosrosumihardjo SpKJ (K)
5. Drs Mufti Djusnir Msi Apt
6. Prof Drs Adrianus Meliala Msi Msc PhD
7. Adithya P Winata
8. Vincentius Lianto MBA
9. Amir Hamzah
10. Harry Richard James Kandou
11. Komang Suardika ST IAI MM CH Cht
12. Ecep Suwardaniyasa Msi
13. Dra A Kasandra Putranto
14. Dr dr Kristiana Siste Kurniasanti SpKJ
“Secara resmi melantik Kelompok Ahli Badan Narkotika Nasional masa bakti tahun 2021-2023, berdasarkan keputusan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor Kep/1194/XI/KA/KP.04.00/2021, tanggal 17 November 2021,” ujar Petrus Reinhard Golose, di Gedung BNN, Jakarta Timur, Rabu (15/12/2021).
Dalam sambutannya, Petrus Reinhard Golose mengatakan, pengukuhan Kelompok Ahli BNN 2021-2023 merupakan bukti kepercayaan yang BNN kepada para profesional yang turut berperan serta dan berkontribusi dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan.
Komjen Pol (Purn) Drs Ahwil Lutan, SH MBA MM. Komjen Pol Purn Ahwil Luthan yang selama ini berpengalaman cukup panjang dalam bidang narkoba diangkat menjadi? koordinatornya.
Pemred indonews.id Asri Hadi mengucapkan selamat kepada Komjend pol purn Ahwil Lutan yang kembali menjabat koordinator kelompok ahli BNN periode 2021-2023.
“Semoga BNN tambah baik kinerjanya dan masalah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia dapat diatasi,” ujarnya.
Komjen Pol Ahwil Lutan pernah dianugerahi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tanda jasa Kehormatan Medali Kepeloporan bersama 53 tokoh dalam rangka memperingati HUT ke-75 Republik Indonesia.
Asri Hadi mengatakan bahwa selama bertugas di Kepolisian, sosok, Kepala Pelaksana Harian BNN 1999-2001 ini dikenal sebagai aparat yang bersih dan memiliki komitmen tinggi.
“Ahwil lebih dikenal sebagai konseptor dan pemikir Polri yang memiliki visi ke depan daripada sebagai komandan pasukan di lapangan,” papar penggiat anti narkoba yang juga pengurus organisasi BERSAMA.
Berbagai jabatan penting yang memerlukan pemikiran dan strategi serta jaringan internasional sering diembannya, seperti staf ahli kapolri dan memimpin jajaran reserse, Interpol, dan PTIK.
Sebagai anggota Kepolisian yang menghabiskan sebagian hidupnya mengabdi pada negara, Ahwil lebih banyak bertugas pada kesatuan polisi yang tidak berseragam.
Ahwil adalah pemegang 10 satya lencana RI dan dua penghargaan dari luar negeri.
Ketika berpangkat Kapten, Ahwil mendapat kesempatan mengikuti pendidikan pemberantasan narkotika di Amerika.
Sebagaimana dilansir dari Beritasatu.com,?Ahwil mengaku dirinya tak suka berpolitik dan lebih senang menjadi polisi profesional.
“Saya menjadi polisi bukan untuk berpolitik,” katanya.
Pada 1999, Ahwil dipercaya menjadi ketua tim penyelidikan kasus korupsi di tubuh Polri dan kasus penyelundupan mobil mewah yang melibatkan mantan Kapolda Metro Jaya, Sofjan Jacoeb.
Suami dari Kemala Anggraini ini membantah bahwa penunjukan dirinya sebagai dubes berkaitan dengan kasus yang pernah ditanganinya, yakni kasus Sofjan Jacoeb.
Tidak seperti pejabat pada umumnya, gaya Ahwil terlihat lebih santai.
Daripada tampil dengan setelan jas, seragam dinas, atau safari, Ahwil Lutan lebih memilih busana kasual dalam kesehariannya.
Saat menjadi duta besar RI untuk Meksiko merangkap Panama, Kosta Rika, dan Honduras, pada 2000, salah satu tugas lulusan Akademi Kepolisian termuda di Indonesia pada 1968 ini adalah meningkatkan hubungan diplomatik dan perdagangan antara Indonesia dengan Meksiko.
Sebelumnya, ayah dari Chippy, Gary, dan Desirrewil ini sering kali mengeyam pendidikan di luar negeri, sehingga dirinya memiliki banyak pengalaman internasional. Kesempatan ini tidak banyak dimiliki anggota Polri.
Saat mengeyam pendidikan di luar negeri, dirinya tidak segan-segan menjalin hubungan internasional dengan perwira dari negara lain.
Hubungan itu pula yang dimanfaatkanya saat menjabat sekretaris National Central Bureau-Interpol Indonesia.
Prestasi yang dicapai dalam jabatan ini, antara lain mengembalikan sejumlah koleksi lukisan museum nasional dari Singapura dan mengembalikan para tersangka yang lari ke luar negeri, walaupun Indonesia belum mempunyai perjanjian ekstradisi dengan negara bersangkutan.
Ahwil adalah pelopor pendirian institusi yang saat ini dikenal sebagai Badan Narkotika Nasional (BNN).
Ahwil mengonsep Badan Koordinasi Narkotika Nasional (BKNN) sebagai badan yang menangani narkoba, seperti Drug Enforcement Administration (DEA) di Amerika Serikat. ?BKNN inilah embrionya,? katanya.
Ahwil bergerak tanpa bergantung aliran dana. Badan yang kala itu bertugas dalam pencegahan (preventif), tindakan hukum (represif), dan rehabilitasi (treatment)?bergerak dengan jaringan dirinya sebagai polisi dan hubungan baiknya dengan jurnalis dan organisasi kemasyarakatan.
Keberhasilannya sebagai anggota Kepolisian juga dibarengi kesuksesannya sebagai jenderal rumah tangga. Ia mengajarkan kedisiplinan di lingkungan rumah melalui hal-hal kecil.
?Ketika anak-anak masih di sekolah dasar, saya harus sudah berada di dalam rumah pukul 18.00. Jadi saya mendidik anak dengan sistem militer hanya ketika anak itu masih di bangku sekolah dasar,? jelas ayah tiga anak ini.
Setelah anak-anaknya berada di sekolah lanjutan, peraih MBA dari Universitas Areneta, Filipina ini memperlakukan mereka dengan cara berbeda.
Ahwil menghadapi mereka sebagaimana layaknya seorang teman atau sahabat. Mereka bisa berdiskusi, bahkan bisa beradu pendapat.
?Jadi yang timbul kita akan saling terbuka,? ungkap pria yang mempunyai moto hidup: pertama kali yang dipikirkan setelah jatuh adalah berdiri.
Hingga kini, gaya bicaranya yang luwes dan terbuka terus dipertahankan.
Pemilik VW kodok?limited edition?warna abu-abu ini tetap lurus dan tidak neko-neko.
Ahwil Lutan lahir di Pemantang Siantar,1 Juni 1947. Ia menjadi pemimpin redaksi majalah?HealthNews?merupakan pelopor majalah gaya hidup sehat yang kemudian direkomendasikan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) sebagai?media againts drugs?pertama dari Indonesia. (tim)